Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sri Lanka Lakukan Pemadaman Bergilir Akibat Krisis Keuangan

Foto : AFP/Ishara S KODIKARA

Pemadaman Listrik l Seorang anak belajar di rumahnya dengan penerangan lilin di Biyagama, di pinggiran Kota Colombo, saat terjadi pemadaman listrik bergilir melanda Sri Lanka pada 2 Februari lalu. Krisis keuangan Sri Lanka yang semakin parah menyebabkan negara itu kekurangan bahan bakar dan melumpuhkan jaringan listrik. akan meningkat hingga 30 persen pada 2050.

A   A   A   Pengaturan Font

SRI JAYAWARDENAPURA KOTTE - Pihak berwenang di Sri Lanka menerapkan pemadaman listrik bergilir di seluruh negara pulau itu karena krisis keuangan yang semakin parah menyebabkan kekurangan bahan bakar dan melumpuhkan jaringan listrik.

Komisi Kepentingan Publik Sri Lanka mengatakan bahwa pihaknya akan mematikan jaringan listrik di negara itu selama empat setengah jam pada Rabu (23/2), setelah sebelumnya melakukan pemadaman selama dua jam pada Senin (21/2) dan Selasa (22/2).

Badan pengawas mengatakan dewan dari perusahaan listrik negara Ceylon telah meminta izin untuk melakukan pemadaman karena kurangnya bahan bakar yang tersedia telah menyebabkan hilangnya daya listrik sebanyak 700 megawatt pada jaringan listrik nasional. Cadangan devisa negara yang menipis telah memicu krisis ekonomi terburuk di Sri Lanka selama puluhan tahun sehingga menghambat impor bahan bakar dan kebutuhan pokok lain dari luar negeri, termasuk susu bubuk, gas untuk memasak, dan bensin.

"Kekurangan bahan bakar menyebabkan masalah. Negara kami mengalami krisis bahan bakar, bukan krisis listrik," kata Ketua k Kepentingan Publik Sri Lanka, Janaka Ratnayake.

Sri Lanka meminjam uang kepada pihak internasional dalam jumlah besar dan harus melakukan pembayaran kembali sebesar 12,5 miliar dollar AS dalam bentuk obligasi negara internasional. Para pejabat mengatakan, pemerintah secara bertahap membangun kembali cadangan untuk memastikan dapat membayar utangnya.SB/VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top