Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Spanyol Memang Layak Juara

Foto : Adrian DENNIS/AFP

Morata mengangkat trofi Piala eropa 2024 I Penyerang Spanyol, Alvaro Morata mengangkat trofi setelah memenangkan pertandingan final UEFA, Euro 2024 antara Spanyol melawan Inggris di Olympiastadion, Berlin, Senin (15/7) dini hari WIB. Spanyol merebut mahkota Eropa untuk keempat kali­nya usai mengalahkan Inggris dengan skor 2-1. Spanyol layak juara karena memenangkan seluruh pertandingan.

A   A   A   Pengaturan Font

BERLIN - Spanyol merebut mahkota Eropa untuk keempat kalinya usai mengalahkan Inggris 2-1 dalam laga final Senin (15/7) dini hari WIB. Spanyol memang layak menjadi juara. Betapa tidak dia sebenarnya berad di jalur lebih berat daripada Inggris.

Spanyol layak juara karena memenangkan seluruh pertandingan. Dia juga bertemu tim-tim superelite. Lima tim top ditaklukkan. Bahkan sejak awal Euro 2024, Spanyol sudah berada di jalur yang tidak mudah. Spanyol berada di grup B yang disebut sebagai grup neraka karena ada Italia dan Kroasia juga di dalamnya.

Namun grup B yang berisi tiga tim favorit juara itu bisa ditaklukkan dengan mudah oleh Spanyol. Spanyol keluar sebagai juara grup dengan nilai sempurna, sembilan. Spanyol mengalahkan Kroasia dengan skor 3-0 dan unggul tipis 1-0 lawan Italia.

Berikutnya, Espana menghajar tuan rumah Jerman. lalu di semifinal memulangkan Prancis. Jadilah juara dengan mengalahkan Inggris. Setelah ini La Furia Roja berharap kembali ke masa kejayaan. Dibantu oleh bintang muda Lamine Yamal dan Nico Williams, masing-masing berusia 17 dan 22 tahun, Spanyol juara.

Banyak pemain dalam tim hebat Luis de la Fuente akan mencapai puncaknya dalam beberapa tahun mendatang. Antara 2008 dan 2012, Spanyol mendominasi sepak bola internasional, memenangkan Piala Eropa dalam tahun-tahun itu dan Piala Dunia 2010 di tengah-tengahnya.

Periode paceklik kemudian dialami dengan penampilan Spanyol sangat jauh dari harapan dalam sebagian besar kompetisi sampai mencapai semifinal Piala Eropa 2020. Itu tanda positif tetapi kekalahan di babak 16 besar dari Maroko di Piala Dunia 2022 menandai akhir masa jabatan Luis Enrique dan awal dari kejayaan yang akan datang. Tidak lagi bergantung pada penguasaan bola, tim Spanyol asuhan Luis de la Fuente bermain dengan berbagai strategi.

Terkadang tetap menguasai bola, seperti di babak kedua dalam kemenangan di semifinal atas favorit Prancis dan tidak takut untuk bermain dengan langsung menyerang. Dengan duo Williams dan Yamal yang cepat dan terampil membuat bek sayap lawan tak berdaya dalam serangan balik.

Sepak bola Spanyol telah berubah dan La Furia Roja berharap dominasi di panggung internasional akan terulang kembali.

"Juara Eropa telah dinobatkan dengan pantas, kali ini saya bahkan lebih bangga dan berharap dorongan ini akan membuat lebih baik lagi," ujar De la Fuente.

Tiga bintang dari generasi emas, Xavi Hernandez, Andres Iniesta dan David Villa, menyaksikan di Olympiastadion saat La Furia Roja mengangkat trofi besar untuk pertama kalinya dalam 12 tahun.

Bahan Tertawaan

Kegembiraan Spanyol di Jerman datang setelah periode sulit saat federasi sepak bola Spanyol menjadi bahan tertawaan dunia.

Setelah tim wanita Spanyol memenangkan Piala Dunia di Australia Agustus lalu, mantan presiden Luis Rubiales secara memalukan memicu kontroversi dunia dengan secara paksa mencium pemain Jenni Hermoso.

Orang yang menunjuk De la Fuente sebagai pengganti Luis Enrique akhirnya mengundurkan diri dari posisinya tiga pekan kemudian di bawah tekanan berat dari pemerintah dan para pemain wanita, yang kemudian mogok. De la Fuente sendiri hampir berada di ambang pemecatan setelah mengapresiasi pidato berapi-api Rubiales yang awalnya menolak untuk mengundurkan diri. Kemudian meminta maaf atas hal itu, dengan mengatakan dia berada di bawah stres psikologis.

Pelatih tersebut juga mendapat sorotan tajam setelah kekalahan mengejutkan dari Skotlandia dalam kualifikasi Piala ERopa bulan Maret 2023. Tapi dia berhasil menstabilkan tim dengan memenangkan UEFA Nations League tiga bulan kemudian. Ini mengonfirmasi Spanyol berada di jalur yang benar, setidaknya di lapangan. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara, Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top