Spanyol Butuh Lebih Banyak Energi Angin untuk Capai Target 2030
Foto: IstimewaPresiden Asosiasi Energi Angin Spanyol, Rocio Sicre mengungkapkan, Spanyol perlu mempercepat peluncuran proyek-proyek energi angin baru jika ingin mencapai target 2030 untuk menggandakan kapasitas yang ada.
Kelompok ini meminta para pembuat kebijakan untuk menyederhanakan proses perizinan, mendukung rantai pasokan Eropa, dan meningkatkan elektrifikasi. Permintaan listrik di Spanyol telah turun pada tahun 2022 dan 2023. Madrid telah menetapkan target akhir dekade ini untuk mencapai 62 gigawatt kapasitas angin terpasang, dua kali lipat dari sekitar 31 GW yang dimilikinya sekarang.
"Hal ini merupakan tantangan yang sangat besar, mengingat Spanyol telah menambahkan sekitar 1 GW sepanjang tahun ini dan hanya 607 megawatt pada tahun lalu," kata Sicre, dikutip dari Reuters, Senin (7/10).
"Kami membutuhkan lebih banyak angin dan kami membutuhkannya lebih cepat," tambah Sicre.
Ia menambahkan, lambatnya penambahan kapasitas baru disebabkan oleh beberapa faktor, yang paling penting adalah kecepatan perizinan yang kami alami terutama pada tahun 2020-2022, yang terbukti tidak mencukupi. Menurut dia, ketidakpastian atas pertumbuhan permintaan listrik, yang telah menekan harga, dan pertentangan sosial di daerah-daerah seperti Galicia juga telah memukul sektor ini.
Angin adalah sumber energi utama untuk mengurangi karbon di Spanyol dan ekonomi Eropa yang lebih luas. Sejauh ini tahun ini, angin telah menghasilkan lebih dari 22% listrik negara, lebih banyak dari sumber energi lainnya.
Para ahli telah memperingatkan bahwa Spanyol berisiko kehilangan target anginnya jika tidak mengatasi masalah-masalah seperti oposisi lokal di beberapa daerah dan hambatan perizinan yang telah membebani penyebaran pembangkit listrik tenaga angin baru.
Sebagai informasi, energi angin memainkan peran krusial dalam transisi energi global menuju keberlanjutan dan pengurangan emisi gas rumah kaca. Sebagai sumber energi terbarukan yang bersih, energi angin menawarkan alternatif yang signifikan terhadap bahan bakar fosil yang semakin menipis dan berkontribusi terhadap perubahan iklim. Dengan teknologi turbin angin yang semakin efisien dan biaya produksi yang terus menurun, energi angin kini menjadi salah satu sumber energi terjangkau di banyak negara.
Selain itu, pengembangan energi angin dapat menciptakan lapangan kerja baru, baik dalam konstruksi maupun dalam operasi dan pemeliharaan, yang pada gilirannya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Penerapan energi angin juga berkontribusi pada diversifikasi sumber energi, mengurangi ketergantungan pada impor energi, dan meningkatkan keamanan energi nasional.
Dengan memanfaatkan potensi energi angin yang melimpah, banyak negara dapat mengurangi jejak karbon mereka dan mendukung pencapaian target iklim global, seperti yang tercantum dalam Kesepakatan Paris. Oleh karena itu, investasi dalam infrastruktur energi angin dan penelitian teknologi baru sangat penting untuk mempercepat transisi energi yang berkelanjutan, mengarah pada masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau.
Redaktur:
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gara-gara Perkawinan Sedarah, Monyet Salju Jepang di Australia akan Dimusnahkan
- 2 Ini yang Dilakukan Pemkot Jaksel untuk Jaga Stabilitas Harga Bahan Pokok Jelang Natal
- 3 Prabowo Dinilai Tetap Komitmen Lanjutkan Pembangunan IKN
- 4 Kemendagri Minta Pemkab Bangka dan Pemkot Pangkalpinang Siapkan Anggaran Pilkada Ulang Lewat APBD
- 5 Natal Membangun Persaudaraan
Berita Terkini
- Balai Bahasa Sumatera Barat Susun Kamus Kuliner Minangkabau
- BI Siapkan Rp.133,7 Triliun Dukung Transaksi Masyarakat Selama Nataru
- Gedung Baru Katedral Jakarta Bisa Tampung 5.000 Jemaat
- Bank Indonesia Buka Layanan Penukaran Uang di Katedral
- Kenali Penyebab Nyeri Haid, IDI Deiyai Beri Informasi Pengobatannya