Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kinerja Perseroan

SMRU Terdampak Proses Hukum Jiwasraya-Asabri

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) yang diusut Kejaksaan Agung berimbas pada kinerja PT SMR Utama Tbk (SMRU). Perseroan mengalami kesulitan dalam mencari pinjaman untuk pembiayaan alat berat dan suku cadang.

Kondisi ini berbanding terbalik dengan pernyataan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Ali Mukartono yang memastikan, aksi penyitaan aset Heru Hidayat dalam kasus tersebut tak mengganggu roda ekonomi dan operasional perusahaan terdampak. Hal ini dibuktikan pekerjaan tambang anak usaha PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) tersebut, kini mengalami penurunan akibat supplier dan lembaga pembiayaan mulai membatasi kemitraannya.

Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia, Piter Abdullah menilai permasalah SMRU tersebut sebagai imbas penegakan hukum, khususnya penyitaan oleh kejaksaan yang dinilai telah merugikan roda ekonomi dan keberlangsungan bisnis perusahaan. "Iya, itu obvious, jelas banget. Siapapun akan khawatir, karena pasti akan dikaitkan (perkara Jiwasraya dan Asabri)," kata Piter di Jakarta, Jumat (28/5).

Menurutnya, manajemen PT SMR Utama Tbk harus segera melokalisir persoalan ini. Tentunya, hal itu hanya bisa dilakukan dengan kerja sama yang baik dengan semua pihak, dengan penegak hukum, dengan pemerintah agar semuanya benar-benar terlokalisir penyelesaiannya.

Jika kondisi ini terus terjadi, lanjutnya, PT SMR Utama Tbk akan susah melakukan penyelamatan bisnis perusahaan. Jika dibiarkan, kecenderungannya bisa akan berdampak memburuk, kepercayaan masyarakat pada dunia usaha dan pasar modal akan pudar.

Kesulitan Berganda

Senada dengan itu, pengamat ekonomi dan bisnis Universitas Pelita Harapan (UPH), Tanggor Sihombing menilai kesulitan yang dialami PT SMR Utama Tbk memang berganda. "Adanya tindakan hukum ke Jiwasraya ternyata berdampak terhadap kinerja perusahaan, para pekerja dan masyarakat," kata Tanggor.

Dikhawatirkan terjadi kelumpuhan operasional. Selain itu, kondisi keuangan perusahaan dipastikan akan lumpuh total. Terlebih lagi, pada awal 2020, ada suspensi oleh BEI karena kasus Jiwasraya, kemudian perputaran bisnis terkait pandemi juga sangat berdampak signifikan.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan PT SMR Utama Tbk, Arief Novaldi menyebut bahwa Perseroan mengaku kesulitan mencari pinjaman untuk pembiayaan alat berat dan suku cadang. Pasalnya, kasus korupsi Jiwasraya yang menyeret Heru Hidayat, dimana yang bersangkutan diketahui hanya memiliki 13 persen saham di Trada Alam Minera, membuat supplier dan lembaga pembiayaan mulai membatasi kemitraan dengan PT SMR Utama Tbk.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail

Komentar

Komentar
()

Top