Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - Tahun Ini Semen Indonesia Akan Mendirikan Perusahaan Mortar

SMGR Kembangkan Bisnis Hilirisasi

Foto : Koran Jakarta/M. Fachri

BAGI DIVIDEN - Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Hendi Prio Santoso (keempat dari kiri) bersama jajaran komisaris dan direksi usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Senin (30/4). PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar 40 persen dari total laba bersih sebesar 2,01 triliun rupiah atau setara dengan 805,68 miliar rupiah atau 135,83 rupiah per saham.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) akan mengembangkan bisnis hilirisasi guna menekan beban biaya perusahaan atas kelebihan pasokan. Untuk mendukung upaya tersebut, Perseroan akan melakukan langkah strategis, yakni restrukturisasi dan membentuk anak usaha di sektor hilirisasi.

Direktur Keuangan Semen Indonesia, Doddy Sulasmono Diniawan, mengatakan pada tahun ini Perseroan mengalokasikan belanja modal (capital expendicture/capex) sebesar empat triliun rupiah. Penggunaan dana capex yang berasal dari kas internal Perseroan salah satunya ditujukan untuk batching plant yang kapasitasnya sudah cukup besar.

"Sekarang kita fokus restrukturisasi anak usaha supaya lebih fokus. Kita tambah anak usaha di batching plant dan itu di bawah Semen Indonesia Beton," ungkap dia, di Jakarta, Senin (30/4). Pada tahun ini, Perseroan belum berencana menerbitkan obligasi. Perseroan akan mengoptimalkan kas internal yang ada sehingga meminimalisasi biaya dari penerbitan obligasi.

Doddy menjelaskan, Semen Indonesia di tahun lalu telah mengakuisisi anak usaha Dana Pensiun (Dapen). Untuk itu, di tahun ini Perseroan ingin merapikannya terlebih dahulu mengacu pada model bisnis yang sejenis. Apalagi perusahaan tersebut sudah menargetkan untuk membuat produk ready mix dan sudah mempunyai anak usaha di bidang itu.

Kendati demikian, untuk potensi merger antara Semen Indonesia Beton dan anak usaha Dapen Semen Indonesia akan masuk ke produk hilir untuk menekan beban biaya dengan konsep joint market. Strategi Bisnis I Tahun Ini Semen Indonesia Akan Mendirikan Perusahaan Mortar SMGR Kembangkan Bisnis Hilirisasi sebagai perusahaan BUMN tidaklah mudah.

Baca Juga :
Pembiayaan Perumahan

Untuk itu, di lini bawah akan dibuat produk hilir dari semen seperti precast, bata ringan, ada mortar, dan lainnya. Ke depan, masyarakat juga akan membutuhkan ini produk mortar yang tidak perlu dicampur pasir dan bisa langsung dipakai atau ready to use. Saat ini, Perseroan pun tengah menyusun blueprint-nya.

Bagaimanapun kalau hanya semen saja nantinya cuma menjadi komoditas. Kendati demikian, bisnis hilir ini belum bisa menggantikan omset dari semen. "Semen ini logistic game dan ongkos paling besar di logistik. Di Thailand dan di mana-mana kompetisi sudah berubah. Kita baru masuk dan mulai. Kalau tahun ini masih kecil, tetapi kita harus punya future product," tambah dia.

Dirikan Perusahaan

Untuk perusahaan mortal kemungkinan Perseroan akan masuk melalui akuisisi, namun sayangnya perusahaan mortal tidak ada yang besar di Indonesia. Bahkan yang terbesar, yakni Mortar Utama sudah dijual ke asing. Oleh karena itu, Perseroan berencana akan membuat sendiri di tahun ini sebab sudah mempunyai jaringan distribusi.

Nilai investasinya pun tidak besar apalagi Perseroan sedang tidak seagresif tahun-tahun sebelumnya. "Kalau dulu kita generik besar cash-nya maka investasinya besar. Sekarang ini karena di bisnis semen masih kelebihan suplai maka kita akan masuk ke hilir dan konsepnya joint market. Kalau bangun pabrik lima triliun rupiah dan itu semen mau dijual ke mana.

Kalau sekarang kita lihat mana yang paling murah, kita tata lagi. Kalau mau unggul di market maka ongkos harus ditekan," papar dia. Terkait rata-rata penjualan semen, Doddy menambahkan, dulu pada saat pemainnya sedikit maka gross margin dan net margin besar. Sementara itu, kondisi beberapa tahun terakhir kelihatannya turun begitu pula di dunia.

Untuk penjualan semen curah Perseroan yang banyak digunakan untuk pembangunan infrastruktur naik menjadi 25 persen dari sebelumnya 10 persen, sedangkan volume terbesar berasal dari semen kantong. "Kalau untuk infrastruktur mungkin demand hanya 20 juta ton semen (industri). Kalau menjelang Lebaran biasanya permintaan semen naik, untuk renovasi dan lain-lain," katanya.

Baca Juga :
Menanti Sikap BI

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top