Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

SkyMinder, Platform Bantu Mitigasi Risiko Kerugian Eksportir/Importir

Foto : ISTIMEWA

mitigasi risiko

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Crif pemimpin global dalam biro kredit, informasi bisnis, dan solusi risiko kredit hari ini mengumumkan kemitraan strategis dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI). Dengan kerjasama ini anggota asosiasi yang erat hubungannya dengan Kementerian Perdagangan dan Luar Negeri Indonesia bisa mengetahui informasi perusahaan mitra importir mereka di luar negeri.

Kemitraan ini akan memungkinkan anggota GPEI untuk lebih meningkatkan penilaian risiko mereka dengan memanfaatkan platform informasi risiko Crif. "Plafotm SkyMinder, yang menyediakan informasi keuangan, komersial, dan kredit yang mendalam di lebih dari 230 juta perusahaan di seluruh dunia," ujar Country Director Crif Indonesia, Novi Rolastuti dalam konferensi pers di Jakarta Rabu (9/11).

SkyMinder adalah platform informasi bisnis yang didukung oleh Crif, mengumpulkan dan menyediakan informasi tentang perusahaan untuk penilaian kredit dan rekomendasi kredit yang andal. Hal ini memungkinkan bisnis tidak hanya untuk mengambil laporan kredit, tetapi juga menerima pembaruan tentang perubahan yang mempengaruhi perusahaan, aspek penting dalam proses evaluasi bagi pelanggan dan pemasok.

"Jika kita memasuki perdagangan internasional tanpa wawasan yang mendalam, para pelaku bisnis dapat menderita kerugian. Diperlukan langkah-langkah yang tepat untuk memastikan transaksi bisnis yang berjalan aman, efisien, dan efektif, termasuk mitigasi risiko dan uji tuntas (due diligence) pada pelaku ekspor-impor," ujar dia.

Crif kada Novi dikenal sebagai penyedia informasi terpercaya. Melalui platform SkyMinder, importir dan eksportir sekarang dapat memperoleh semua informasi laporan kredit yang mereka butuhkan dari satu penyedia, menghemat waktu, sumber daya berharga, dan uang.

"Dunia lebih saling terhubung dari sebelumnya, memiliki pandangan yang lengkap dan transparan tentang hubungan bisnis tentunya sangat penting untuk mengelola risiko, mengidentifikasi peluang, dan membuat keputusan yang lebih baik," imbuhnya.

Account Manager Senior Crif Bebrina Ajeng, menjelaskan platform SkyMinder dapat membantu pelanggan meneliti beberapa hal dari mitra bisnis tanpa diketahui. Beberapa unsur yang dapat diketahui seperti legalitas, litigasi atau proses pengadilan yang pernah dijalani, laporan keuangan, dan mitigasi risiko.

"Platfotm Crif 95 persen akurat. Pelanggan dapat mengetahui skor risiko dari perusahaan calon mitra bisnis dengan dengan indikasi risiko dari high, medium to high, medium, medium to low,dan low," kata Bebrina.

Ketua GPEI, Khairul Mahalli mengatakan pihaknya senang bisa bermitra dengan Crif. Dengan platform ini perusahaan dapat mengetahui potensi masalah keuangan dan perdagangan dengan pelanggan dan pemasok mereka di luar negeri. Apalagi persyaratan pelaporan untuk perusahaan sangat bervariasi di seluruh dunia, sehingga sulit untuk menemukan tingkat informasi yang diperlukan

"Untuk membuat keputusan kredit yang baik layanan SkyMinder dari Crif dapat memberi informasi berkualitas tinggi untuk memastikan bahwa perusahaan anggota kami dapat dengan mudah melakukan pemeriksaan rutin untuk membatasi risiko kegagalan bisnis dan kredit macet," ujar dia.

Banyak Kasus Penipuan

Novi menerangkan, Studi yang dilakukan Kroll (perusahaan konsultan investigasi dan risiko) menyebutkan pada Juni 2022, ada 689 pengaduan penipuan yang diterima di Indonesia melalui contact center dan media sosial Bea Cukai. Dalam penelitian bersama dengan Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) terhadap 241 perusahaan di Indonesia antara Februari-Juli 2021 mengungkapkan 80 persen responden pernah mengalami tindakan penipuan dan kecurangan.

Menurut survei tersebut, lebih dari 80 persen responden tidak melakukan uji tuntas terhadap mitra, pemasok, atau vendor. Uji kelayakan(due diligence)penting ketika bekerja dengan pihak lain karena reputasi perusahaan dipertaruhkan. Sebesar 32 persen dari mereka bahkan menderita kerugian tahunan lebih dari 1 miliar dollar AS. Ini harus disikapi bersama dengan solusi konkrit.

Khairul memaparkan, dalam hal ekspor-impor, banyak hal yang perlu dipertimbangkan agar transaksi antar negara berjalan lancar. Apalagi, jika dilihat dari kacamata elang, Asia Tenggara sendiri memiliki lebih dari 3,4 triliun dollar AS perdagangan global setiap tahun. Di satu sisi, Pemerintah Indonesia memiliki visi menjadi ekonomi terbesar kelima hingga ketujuh di dunia pada tahun 2045 yang salah satunya, devisa Indonesia berasal dari ekspor-impor.

"Kehadiran SkyMinder dari Crif tentu bisa menjadi katalis pendukung untuk memastikan aktivitas ekspor-impor dari dan ke Indonesia bisa dilaksanakan secara aman, efektif, dan efisien oleh anggota GPEI," urainya.

Ia berharap Crif bisa terus mendukung kegiatan transaksi antar negara dari dan ke Indonesia dengan solusi yang selalu berkembang dan bertumbuh menyesuaikan kebutuhan pasar Indonesia, khususnya terkait penguatan dalam mengamankan verifikasi aspek legalitas pelaku bisnis internasional. Selain itu dapat menjamin keamanan bertransaksi dengan prospek potensial dari luar Indonesia serta mencegah kejahatan yang metode dan motifnya terus berkembang.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top