Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Kelola Tanah Abang l Gubernur Dinilai Tak Mampu Tata PKL Tanah Abang

"Skybridge" Belum Jadi Solusi Tuntas

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Diperbolehkannya pedagang kaki lima berdagang di trotoar, saat Skybridge sudah seleasi adalah wujud ketidakmampuan Gubernur tangani Tanah Abang.

JAKARTA - Pengoperasian skybridge atau Jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) Tanah Abang, Jakarta Pusat, dianggap belum menjadi solusi tuntas dalam penataan kesemrawutan Tanah Abang. Pasalnya, masih ada pedagang kaki lima (PKL) yang diperbolehkan berjualan di atas trotoar. "Itu kan tanda dari tidak konsistennya Gubernur dalam menata kawasan itu.

Itu dikatakan, setelah skybridge beroperasi, bawahnya rapi. Tapi ternyata tidak. Artinya, Gubernur belum mampu menghadirkan solusi tuntas," ujar anggota Komisi D DPRD DKI, Bestari Barus, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (11/12).

Diakui Bestari, pihaknya menyetujui pembuatan skybridge tersebut untuk menghubungkan stasiun Tanah Abang dengan beberapa blok pasar di kawasan itu. Namun, harapnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan harus lebih tegas menertibkan pihak-pihak yang melanggar ketertiban umum di sana. Sehingga, permasalahan Tanah Bang bisa dituntaskan.

"Kita sih tidak anti terhadap PKL. Kewajiban pemerintah itu menata, maka tatalah mereka dengan baik. Kembalikan fungsi jalan untuk jalan, berikan tempat kepada PKL. Silahkan, apa pun solusinya tapi harus tuntas. Di atas sudah dibuat (kios untuk pedagang), maka bawahnya harus selesai," kata ketua fraksi Partai Nasdem itu.

Dengan masih adanya PKL di trotoar, ungkapnya, pejalan kaki masih merasa terganggu karena haknya terokupasi. Hal ini dinilai menjadi bukti ketidakmampuan gubernur dalam menghadirkan solusi tuntas untuk Tanah Abang. Padahal, tegasnya, Anies bisa mengatur kawasan Tanah Abang dengan tegas.

Integrasi Antarmoda

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PD Pembangunan Sarana Jaya telah membangun Skybridge Tanah Abang sepanjang lebih kurang 386,4 meter dengan lebar 12,6 meter dan tinggi lebih kurang 12 meter dengan biaya sebesar lebih kurang 35,8 miliar rupiah. Skybridge yang menghubungkan stasiun Tanah Abang ke Pasar Blok G dan Blok F ini bisa menampung 446 pedagang.

Direktur Utama PD Pembangunan Sarana Jaya, Yoory C Pinontoan, mengatakan tujuan pembangunan JPM ini salah satunya untuk menciptakan integrasi antarmoda transportasi di Stasiun Tanah Abang.

"Program ini merupakan solusi atas kesemerawutan yang terjadi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir di depan pintu stasiun kereta api tanah abang. Saya berharap ujicoba lintasan ini dapat mengetahui kekurangan- kekurangan yang harus disempurnakan s/d JPM Tanah Abang ini di resmikan oleh Pak Gubernur," katanya.

Menurutnya, tujuan utama dari penataan ini yaitu perubahan perilaku penumpang, pengunjung dan pedagang untuk tertib ketika berada di kawasan Tanah Abang. Namun, karena adanya peningkatan pelayanan Kereta Api yang berdampak pada peningkatan jumlah penumpang, maka kawasan Tanah Abang terlihat semrawut.

"Sekitar 100-130 ribu orang yang keluar masuk pintu stasiun Kereta Api. Dan tidak adanya integrasi antar moda transportasi yang di rencanakan dengan baik. Akhirnya terjadi lahirnya pedagang kaki lima dan ojek pangkalan yang berkerumun didepan stasiun menyambut penumpang," jelasnya.

Untuk mengurai masalah ini, para pemangku kepentingan membangun fasilitas halte dan keterhubungan dengan blok-blok pasar Tanah Abang. Dari rencana tiga halte yang akan dibangun, 2 halte sudah terbangun yaitu halte di pintu stasiun tanah abang jalan Jatibaru (persisnya dibawah JPM) dan halte di sisi selatan flyover jatibaru (persisnya diseberang stasiun jatibaru bengkel).

"Halte yang belum terbangun adalah halte di pintu stasiun tanah abang jalan jatibaru bengkel. Adapun rute bus transjakarta yang akan mengunakan halte-halte ini adalah rute Bus 5 F, Kampung Melayu - Tanah abang dan rute Bus 8C, Iskandar Muda - Tanah Abang, lalu rute bus 1H, Tanah Abang- Gondangdia serta rute bus GR 2, Tanah Abang Explorer," tegasnya. pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top