Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kehidupan Berdemokrasi | Masih Banyak Warga yang Alami Diskriminasi

Skor Indeks Demokrasi RI Turun

Foto : KORAN JAKARTA/TRESNO JULIANTOR

MEREDUPNYA DEMOKRASI | Senior Lecturer Paramadina Graduate School, Abdul Malik Gismar (kedua dari kiri), peneliti utama bidang politik LIPI, Mochtar Pabottingi (kedua dari kanan), dan pendiri SMRC, Saiful Mujani (kanan) pada acara diskusi bertajuk Meredupnya Demokrasi di Indonesia, di Jakarta, Minggu (4/7).

A   A   A   Pengaturan Font

"Masih banyak warga yang mengalami diskriminasi, tidak diterima oleh warga yang lain," ucapnya.

Lebih jauh, lagi Saiful berharap peran negara dalam melindungi hak warga dalam beragama untuk mengurangi diskriminasi yang paling besar dirasakan kelompok minoritas. Selain itu, kebebasan untuk berkumpul juga masih kurang terlindungi, terutama berkumpul dan berserikat.

"Misalnya ini terjadi pada gerakan yang berusaha meminta pemerintah membuka kembali kasus kekerasan G30S, kerusuhan 98, mereka sering terintimidasi," lanjutnya.

Saiful menjelaskan salah satu faktor kunci peningkatan tindak diskriminasi yang bahkan melibatkan kekeresan oleh kelompok-kelompok konservatif terhadap kelompok-kelompok minoritas adalah keraguan pemerintah untuk bersikap tegas menegakkan prinsip kesetaraan warga.

"Ada asumsi di elite politik bahwa gelombang konservativisme diskrimatif itu besar dan berpengaruh sehingga bisa mengancam posisi politik elite itu bila mereka bersikap tegas. Namun, itu sebenarnya hanyalah asumsi yang tidak dilandasi fakta. Buktinya, kaum konservatif diskriminatif tidak pernah menang dalam kontestasi politik sepanjang sejarah Indonesia," ulasnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top