Siswi SMKN 3 yang Hilang Saat Mendaki Gunung Slamet Sudah Ditemukan
Tim SAR gabungan yang dikoordinasi Basarnas Cilacap mengevakuasi seorang pendaki yang tersesat di Gunung Slamet untuk dibawa menuju Pos Pendakian Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (8/10).
Foto: ANTARA/HO-Basarnas CilacapSemarang -- Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Semarang menyebutkan bahwa Naomi Daviola Steyanie, salah satu siswinya yang dikabarkan hilang saat mendaki di Gunung Slamet telah ditemukan dalam keadaan selamat.
"Alhamdulillahbaru saja dapat berita dari tim bahwa (Naomi, red.) sudah ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kepala SMKN 3 Semarang Harti, di Semarang, Selasa.
Naomi sebelumnya dikabarkan hilang saat melakukan "open trip" pendakian di Gunung Slamet bersama rombongan yang berjumlah 40 orang pada 5-6 Oktober 2024.
Rombongan berangkat dari Base Camp Bambangan, Sabtu (5/10) pukul 23.00 WIB, dan kembali lagi ke "base camp" Minggu (6/10) pukul 21.24 WIB.
Namun, Senin (7/10) pukul 11.00, ketua rombongan melapor ke pihak "Base Camp" Bambangan bahwa ada satu pendaki atas nama Naomi Daviola Steyanie (17), pelajar SMK di Kota Semarang yang belum kembali.
Setelah mendapatkan kabar ada salah satu siswanya yang hilang ketika melakukan pendakian, ia langsung mengirimkan tim untuk membantu pencarian ke Gunung Slamet.
Harti menjelaskan bahwa siswinya itu memang dikenal aktif berorganisasi, termasuk di pramuka dan kegiatan di lapangan, seperti mendaki gunung.
"Naomi di pramuka aktif, kegiatan di lapangan juga aktif, naik gunung aktif. Kemarin ikut lomba di Bantir Sumowono. Naomi rencananya akan ikut Pramuka Garuda Nasional, tingkatan paling tinggi untuk mewakili sekolah," katanya.
Ia mengaku, mengetahui anak didiknya hilang justru berawal dari adanya laporan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) karena masuk tanpa keterangan di instansi tempatnya mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) itu.
Begitu mengetahui anak didiknya itu tidak berangkat PKL, ia langsung konfirmasi kepada orang tua dan pihak keluarga menyatakan Naomi izin untuk mengikuti kegiatan di luar. Padahal, dari pihak sekolah tidak mengadakan kegiatan di luar pembelajaran.
"Dari konfimasi ini, sekolah memang tidak ada kegiatan di luar. Koordinasi dengan teman sesama PKL, didapati informasi bahwa Naomi mau 'open trip' mendaki ke Gunung Slamet. Kita pun langsung koordinasi dengan pihak Gunung Slamet dan melakukan 'tracking' dari berita-berita yang muncul," katanya.
Berkaitan dengan itu, Harti pun mengimbau orang tua agar lebih mengawasi dan memperhatikan anak-anaknya karena harus ada komunikasi yang baik antara anak dan orang tua untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
"Komunikasi yang jujur antara anak dengan orang tua dan sekolah. Karena orang tua menyayangkan kenapa dilaksanakan sendiri, (Harus, red.) ada izin orang tua dan ada tim sehingga menghindari yang seperti ini," katanya.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Jonatan Christie Maju ke Final China Masters 2024
- Amankan Kampanye Akbar Pilgub DKI, Polda Metro Jaya Kerahkan Ribuan Personel
- Perkuat Jaringan di Jaksel, The Ascott Limited Buka Somerset Kencana Jakarta
- Kampanye Akbar, RIDO Bakal Nyanyi Bareng Raja Dangdut Rhoma Irama di Lapangan Banteng
- Retno Marsudi Diangkat Jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Terbarukan Singapura