Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Proses Belajar

Siswa Rutin Diperiksa Kesehatan

Foto : ANTARA/Walda Marison

Kegiatan Pembelajaran Tatap Muka di SDN 11 Grogol Petamburan Jakarta Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pengelola sekolah Jakarta Barat memeriksa kesehatan murid sebulan sekali sebagai upaya pencegahan penyebaran hepatitis akut di lingkungan sekolah selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM). "Puskesmas setiap bulan datang ke sekolah memantau kesehatan siswa dan memberi imunisasi atau vaksin," kataKepala Sekolah Dasar Negeri 11 Grogol, Limah Yuhana, saat dihubungi di Jakarta, Kamis (12/5).

Limahmenyebutkan, upaya tersebut merupakan inisiatif sekolah karena belum ada arahan terkait hepatitis akut dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta mapun Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat. Upaya lain yang dilakukan Limah adalah imbauan kepada guru dan pelajar agar menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Dia minta murid tidak jajan sembarangan. "Mereka harus mengonsumsi makanan bergizi," ujar Limah.

Upaya yang sama juga dilakukan Kepala Sekolah Dasar Negeri 03 Duri Kepa, Sri Sumiatiyang memberikan imbauan kepada murid untuk mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan. Ke depan, dia berencana membuat satgas khusus untuk menangani siswa yang terpapar hepatitis akut saat PTM berlangsung. "Mungkin ke depan kita buat satgas khusus seperti Covid-19" ujar dia.

Diinvestigasi

Sementara itu, Pemkot Jakarta Barat juga menelusuri penyebab kematian satu anak berusia delapan tahun yang diduga korban hepatitis akut. "Dia meninggal dunia terindikasi kemungkinan (probable) hepatitis akut, yang masih belum diketahui etiologinya," kata Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Sudinkes Jakarta Barat, Arum Ambarsari.

Arum mengatakan, warga Taman Sari tersebut sudah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar pada 15 April lalu dirujuk ke RSUD Cipto Mangunkusumo pada 17 April. Arum belum bisa menjelaskan penyakit yang diderita anak tersebut. Setelah dilakukan perawatan, anak tersebut dinyatakan meninggal pada 19 April 2022.

Setelah meninggal dunia, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mendapat laporan adanya kemungkinan anak tersebut meninggal karena terjangkit penyakit hepatitis. Atas laporan tersebut, Arum pun langsung melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah korban. Petugas memeriksa kondisi rumah dan lingkungan tempat korban tinggal.

"Kami juga meneliti faktor lingkungan yang menyebabkan risiko terjadinya hepatitis akut," kata Arum.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top