Selasa, 19 Nov 2024, 06:58 WIB

Sinner Siap Tingkatkan Performa

Jannik Sinner dari Italia kembali mengalahkan Taylor Fritz dari Amerika Serikat pada pertandingan terakhir mereka di turnamen tenis ATP Finals di Turin, Senin (18/11) dini hari WIB.

Foto: Marco BERTORELLO / AFP

TURIN, ITALIA - Jannik Sinner masih memiliki ruang untuk berkembang tahun depan. Hal itu diungkap Sinner usai memenangkan gelar ATP Finals pertamanya, Senin (18/11) dini hari WIB, menutup musim hampir sempurna sebagai petenis nomor satu dunia.

Petenis berusia 23 tahun ini me­ngalahkan Taylor Fritz 6-4, 6-4 di final turnamen penutup musim di Turin, meraih gelar ke delapannya tahun ini. Musim luar biasa Sinner dimulai dengan kemenangan Grand Slam pertamanya di Australia Open dan berlanjut dengan gelar US Open pada September.

Namun, perjalanannya tahun ini tak lepas dari kontroversi. Enam bulan sebelum US Open, Sinner dinyatakan positif dua kali terhadap jejak steroid clostebol. Meski awalnya dibebaskan, kasus ini masih dalam tahap banding oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA), yang menuntut hukuman larangan bermain hingga dua tahun.

Sementara itu, menunggu keputusan kasus tersebut, Sinner sudah mempersiapkan diri untuk musim 2025 tanpa target spesifik, tetapi dengan tekad untuk terus meningkatkan permainannya. Hal ini menjadi peringatan bagi para pesaingnya, mengingat Sinner telah memenangkan 26 dari 27 pertandingan terakhirnya.

“Apa yang bisa diraih, kami ambil. Sisanya dipelajari. Itulah pendekatan sepanjang tahun ini,” ujarnya. Dia mencoba meningkatkan level di momen-momen penting. Sinner sa­ngat puas karena ini cara yang indah untuk menutup musim dengan banyak banyak gelar,” ujar Sinner.

Sinner menjadi petenis Italia pertama dalam sejarah 55 tahun ATP Finals yang berhasil merebut gelar ini. Dia juga menjadi petenis Italia pertama yang mengakhiri musim sebagai peringkat satu dunia ATP. Kemenangan ke-70 Sinner musim ini menjadikannya pemain pertama sejak Ivan Lendl pada 1986 yang memenangkan turnamen tanpa kehilangan satu set pun.

“Saya yakin masih ada ­ruang untuk perbaikan. Ada be­berapa pukulan dan poin yang kadang bisa saya mainkan lebih baik. Detail kecil ini menjadi sangat penting saat bermain di level tertinggi,” ujarnya. Sinner berhasil membalikkan keadaan setelah kalah di final ATP Finals tahun lalu dari Novak Djokovic. Kini, dia menggantikan petenis Serbia tersebut di puncak peringkat dunia. ben/AFP/G-1

Redaktur: Aloysius Widiyatmaka

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan: