Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Singapura Termasuk di Antara 19 Negara dalam Inisiatif "Net-Zero Government"

Foto : Istimewa

Singapura baru-baru ini memperbarui komitmen iklimnya, dengan target sektor publik mencapai nol bersih pada 2045.

A   A   A   Pengaturan Font

SHARM EL-SHEIKH - Singapura dalam inisiatif yang diluncurkan pada Kamis (17/11),masuk di antara 19 negara yang berkomitmen untuk mencapai net-zeroemisipada sektor publik,sebelum ataupada atau2050.

Negara-negara yang menjadi bagian dari Inisiatif Pemerintah Net-Zero akan mengembangkan peta jalan padaConference of the Parties (COP) 28 di Uni Emirat Arab (UEA) tahun depan, untuk menunjukkan bagaimana mereka akan mencapai target net-zero mereka. Mereka kemudian akan diminta untuk mempublikasikan peta jalan mereka.

Dikutip dari The Straits Times, ke-19 negara itu termasuk anggota Uni Eropa, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Korea Selatan, dan Jepang.

Singapura baru-baru ini memperbarui komitmen iklimnya, dengan target sektor publik untuk mencapai nol bersih pada 2045, lima tahun lebih awal dari target awal negara tersebut pada 2050.

Dalam pidato pembukaannya pada peluncuran prakarsa pada Kamis, Ketua Dewan Kualitas Lingkungan Amerika Serikat,Brenda Mallory,mengatakan, prakarsa tersebut akan membuat pemerintah memimpin dalam mengatalisasi aksi iklim.

Baca Juga :
PM Singapura Mundur

"Kita tahu pemerintah nasional seringkali merupakan pemberi kerja terbesar, konsumen listrik terbesar, pemilik armada kendaraan, pemegang real estat, dan pembeli barang dan jasa di negara mereka," kata dia.

"Akibatnya, upaya untuk menghijaukan operasi pemerintah kami dapat memacu permintaan akan industri dan teknologi bersih untuk mempercepat inovasi dan menjadi teladan, seperti menurunkan biaya dekarbonisasi di semua sektor," ujar Mallory.

Sebagai bagian dari Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional Singapura yang baru-baru ini diperbarui, yang merupakan komitmen iklim di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa, emisi gas rumah kaca negara kota ini akan mencapai 60 juta ton pada 2030, dibandingkan dengan janji sebelumnya untuk mencapai puncak emisi pada 65 juta ton pada 2030.

Berbicara pada diskusi panel di Paviliun AS pada Kamis, Menteri Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup, Grace Fu, menekankan pentingnya negara-negara mendukung janji mereka dengan aksi iklim yang nyata.

Dia menambahkan Singapore Green Plan, inisiatif seluruh negara untuk, memajukan pembangunan berkelanjutan yang dimulai dua tahun lalu, diperbarui setiap tahun dengan target baru dan teknologi baru.

Mendasari rencana tersebut adalah inisiatif keberlanjutan pemerintahgreengov.sg, yang menyatukan praktik keberlanjutan di berbagai sektor seperti lingkungan binaan, mobilitas, kesehatan, dan pendidikan pada tingkat yang lebih ambisius daripada target nasional.

"Karena ini bukan hanya tentang kami, pelayanan publik, go green, tapi juga tentang bagaimana kami menyempurnakan kebijakan kami sehingga kami mendorong pemangku kepentingan kami untuk bergerak menuju net zero," kata Fu.

Dia berharap, pemerintah menjadi penggerak pertama dalam mengintegrasikan teknologi baru ke dalam operasi mereka. Melakukan hal itu akan membantu menurunkan biaya produk dan layanan untuk sisa pasar.

Belanda mengatakan bahwa pemerintahnya memiliki tujuan untuk mencapai nol bersih pada 2030 dan memiliki ekonomi sirkular sepenuhnya pada 2050. Selandia Baru memiliki program yang bertujuan untuk membuat sejumlah organisasi dalam sektor publik bebas karbon mulai 2025.

Sedangkan negara seperti India dan Tiongkok tidak termasuk dalam inisiatif tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top