Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Singapura Sangat Berharap Pariwisatanya Pulih Total pada 2024

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Kedatangan internasional Singapura mengalahkan perkiraan pada tahun 2022, membuka jalan bagi sektor pariwisata untuk pulih ke tingkat pra-pandemi pada tahun 2024. Informasi tersebut dikatakan oleh otoritas pariwisata pada hari Selasa.

Negara-kota itu melihat 6,3 juta pengunjung tahun lalu, melebihi perkiraan Badan Pariwisata Singapura (STB) antara 4 hingga 6 juta, sementara pendapatan dari pengeluaran mereka diperkirakan mencapai S$13,8 miliar hingga S$14,3 miliar ($10,45-10,82 miliar).

Direktur Komunikasi STB Terence Voon mengatakan angka-angka ini tercapai meskipun Singapura memiliki tindakan karantina pada kuartal pertama tahun 2022, mencerminkan bahwa ada "permintaan terpendam yang kuat" untuk mengunjungi Singapura.

Tetapi faktor-faktor seperti kapasitas penerbangan dan pembatasan perbatasan yang diperbarui dapat memoderasi pemulihan pariwisata. Informasi tersebut dikatakan oleh Kepala Eksekutif STB, Keith Tan.

Pariwisata menyumbang sekitar 4% terhadap produk domestik bruto tahunan Singapura, menurut STB. Pada tahun 2019, pusat perjalanan regional mencatatkan rekor 19,1 juta pengunjung dan pendapatan sebesar S$27,7 miliar.

Menyusul pengumuman pembukaan kembali perbatasan Tiongkok, negara Asia Tenggara itu mengharapkan 12 hingga 14 juta kedatangan dan pendapatan hingga S$21 miliar pada tahun 2023.

Ada 3,6 juta pengunjung dari Tiongkok pada 2019, menjadikannya penyumbang pariwisata Singapura terbesar sebelum pandemi. Tetapi meskipun ada pembatasan perjalanan yang ketat, Tiongkok diambil alih oleh Indonesia, India, Malaysia, Australia, dan Filipina.

Per Januari tahun ini, ada 38 penerbangan dari Singapura ke Tiongkok setiap minggu, yaitu sekitar 10% dari kapasitas pra-pandemi. Menteri transportasi Singapura mengatakan di parlemen pekan lalu bahwa maskapai penerbangan telah mengajukan permohonan untuk mengoperasikan lebih banyak penerbangan antara kedua negara, dan pihak berwenang akan mengevaluasi dan menyetujuinya secara progresif.

"Jika Singapura menerima lebih banyak pengunjung pada tahun 2023 daripada pada tahun 2022, kita dapat mengharapkan dorongan yang layak dari sektor jasa yang bangkit kembali untuk bertindak sebagai penyeimbang permintaan domestik yang lebih lemah dan perdagangan global yang melambat," kata ING dalam laporan analis terakhir pekan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top