Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kemajuan Teknologi

Singapura Gencarkan Penggunaan "Drone"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Perusahaan teknologi tinggi Singapura berencana untuk mengerahkan penggunaan pesawat nirawak (drone) untuk beragam tugas seperti pengiriman parsel, inspeksi bangunan, dan menjaga keamanan. Inisiatif ini sejauh ini masih terkendala aspek keselamatan dan privasi sehingga pemerintah Singapura harus terus menggodok aturan yang resmi terkait penggunaan drone ini.

Perusahaan-perusahaan itu sebelumnya telah melakukan uji coba terhadap drone ini terkait kelayakan untuk sektor komersil. Sebelumnya sejumlah negara lain telah memanfaatkan drone ini untuk menyemprot lahan pertanian dan survei bagi klaim asuransi.

"Langkah merangkul inovasi dengan memanfaatkan drone ini selain untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, juga dilakukan agar Singapura tak selalu mengandalkan tenaga asing," demikian dilaporkan kantor berita AFP yang mengutip keterangan pejabat di Singapura.

"Kami mengakui potensi drone ini sebagai perangkat mobilitas dan logistik. Kami akan bekerja sama dengan pelaku industri untuk membentuk aturan-aturan di sektor ini," demikian pernyataan Otoritas Aviasi Sipil Singapura yang berwenang atas pengendalian drone.

Dalam serangkaian uji coba, Singapura telah mencoba kelayakan penggunaan drone untuk tugas inspeksi bangunan, dan ternyata pemanfaatan drone lebih efisien dan cepat.

"Inspeksi bangunan sebelumnya prosesnya amat lamban, mahal, buang waktu, melelahkan, berbahaya, dan selalu terjadi kesalahan oleh manusia," kata Shawn Koo, kepala teknik untuk perusahaan teknologi Singapura, H3 Dynamics.

Dengan memanfaatkan drone, inspeksi bangunan bisa dilakukan dengan amat singkat dan atas hasil ini H3 Dynamics berencana untuk memulai bisnis inspeksi ini mulai tahun depan.

Selain H3 Dynamics, ada perusahaan lain yang juga akan memanfaatkan drone untuk bisnis mereka yaitu ST Aerospace. Perusahaan ini baru-baru ini mengutip robot penjaga dan kali ini mereka akan menggunakan drone untuk mengejar pelaku kriminal untuk membantu petugas keamanan untuk menahan mereka.

Pengelola rumah sakit juga telah melakukan uji coba menggunakan drone untuk kepentingan pengiriman sampel darah dan spesimen lainnya.

Tak Mudah

Namun untuk mewujudkan drone sebagai alat pengiriman di masa depan, tak mudah karena berpotensi melanggar privasi apalagi di Singapura yang memiliki lahan amat terbatas.

Menurut Koo, hal ini bisa terjadi karena kesalahan pemahaman atas fungsi drone. "Beberapa warga menganggap drone ini sebagai alat pengintai, namun beberapa warga lainnya mengatakan drone tak merugikan," kata Koo.

Selain itu masih ada kendala lainnya yaitu drone yang memiliki jarak jangkauan amat luas bisa menimbulkan potensi bahaya karena tak bisa diamati pengendalinya seperti halnya drone yang dipergunakan untuk tujuan rekreasi. Tantangan ini membutuhkan dibuatnya jalur drone, saluran komunikasi khusus, serta tempat untuk tinggal landas dan pendaratan drone. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top