Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sektor Pertanian | Pengelolaan Pascapanen Perlu Ditingkatkan

Sinergi Pengusaha-Petani Harus Saling Menguntungkan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaku usaha skala besar harus menggandeng petani untuk meningkatkan daya saing produsen pangan dan memperkuat ketahanan pangan. Meski demikian, kemitraan pengusaha besar dan petani harus saling menguntungkan.

Peneliti Mubyarto Institute, Awan Santosa, menilai kerja sama petani dengan perusahaan besar itu penting dilakukan demi meningkatkan daya saing produsen pangan. Namun, dia menekankan agar kerja sama harus saling menguntungkan, tidak hanya perusahaan besar saja.

"Perusahaan besar dapat membantu dan bermitra dengan petani dalam konteks edukasi, adopsi teknologi tepat guna, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian," ucap Awan pada Koran Jakarta, Selasa (5/9).

Awan merespons pernyataan Ketua Asean-BAC, Arsjad Rasjid, yang mendorong perusahaan besar untuk memberdayakan petani. Awan mengakui praktik kerja sama ini memang sudah diterapkan di sektor perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Namun, perlu ditingkatkan kemitraan yang memperkuat kelembagaan dan organisasi/koperasi tani, tidak secara parsial secara individu atau kelompok tani dalam skala terbatas

Diakui Awan, selama ini ada kemitraan yang lebih menguntungkan perusahaan besar seperti di sektor perkebunan. "Cara seperti ini semestinya dihentikan. Kerja sama harus saling menguntungkan," tandas dia.

Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah, mengatakan, di sektor pertanian, integrasi rantai pasokan harus fokus pada hubungan langsung antara petani skala kecil dan konsumen akhir atau pengolah.

"Inisiatif seperti koperasi petani, model pertanian cerdas iklim yang didukung masyarakat, dan pasar lokal mengurangi perantara dan emisi, sehingga meningkatkan pendapatan petani," ucapnya.

Dia melanjutkan peningkatan pengelolaan pascapanen, seperti peningkatan fasilitas penyimpanan, pengolahan, dan transportasi yang menggunakan energi terbarukan, meminimalkan kerugian, menjaga kualitas produk, dan berkontribusi pada pengurangan emisi di sektor pertanian.

"Pengolahan yang bernilai tambah, melalui kemitraan dengan UKM khusus, menciptakan produk bernilai lebih tinggi, meningkatkan ketahanan petani skala kecil terhadap fluktuasi pasar," papar Said.

Beberapa hal yang perlu dipastikan ketika pendekatan inklusifitas didorong di sektor pertanian tentu saja inklusivitas soal ini menjadi penting dalam pembanguan pertanian ke depan

Dalam konteks Asia Tenggara yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani skala kecil tentu saja pembelaan pada petani skala kecil menjadi penting.

Pacu Daya Saing

Kepala Pusat Pengkajian dan Penerapan Agroekologi Serikat Petani Indonesia (SPI), Muhammad Qomarunnajmi, memandang ide kerja sama tersebut sangat baik. "Jika terwujud itu bisa jadi perbaikan di sistem pangan kita produksi distribusi dan konsumsi," ungkap Qomar.

Dia berpandangan mungkin kerja sama seperti itu bisa mempercepat daya saing UMKM petani. Tetapi, tentu juga dia mengingatkan kerja sama harus memperhatikan juga apakah perusahaan besar ini berpihak kepada petani atau sebaliknya.

"Mungkin dia melakukan pelanggaran terhadap hak hak petani. Sebab, jika benar demikian bisa saja perusahaan itu hanya mau mengambil keuntungan saja dari petani," tandas Qomar.

Seperti diketahui, Asean Business Advisory Council (Asean-BAC) 2023 di bawah Kepemimpinan Indonesia Asean pada 2023 mendukung penguatan ketahanan pangan melalui pemberdayaan petani dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Program warisan kita Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products di mana perusahaan besar membantu petani supaya mereka jadi mentornya," kata Ketua Asean-BAC, Arsjad Rasjid, kepada wartawan di sela-sela acara Asean Business and Investment Summit 2023 di Jakarta, Senin (4/9).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top