Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Ekonomi Kerakyatan | Masih ada 29,2 Juta UMKM Tak Miliki Akses Pembiayaan

Produktivitas UMKM Masih Rendah

Foto : ANTARA/HO-Kemenkop UKM

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berbicara dalam BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Di negara lain, UMKM lebih produktif dan terhubung dengan rantai pasok industri besar, sementara di Indonesia sebagian besar pelakunya adalah usaha mikro dan informal.

JAKARTA - Produktivitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di dalam negeri masih rendah sehingga kurang kompetitif, terutama di pasar global. Padahal, UMKM sampai saat ini berkontribusi sangat besar bagi perekonomian nasional.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ekspor produk UMKM Indonesia masih rendah karena rendahnya produktivitas UMKM dan belum terkoneksi dengan industri besar. Dia menambahkan struktur usaha di Indonesia didominasi oleh UMKM, dengan jumlah usaha besar kurang dari 1 persen. Proporsi ini, kata Teten, relatif sama dengan negara lain.

Namun, yang membedakan UMKM Indonesia dengan negara lain adalah tingkat produktivitas. Di negara lain, kata Teten, UMKM umumnya lebih produktif dan terhubung dengan rantai pasok industri besar.

"Di negara kita, sebagian besar pelaku UMKM itu adalah usaha mikro dan informal. Mereka lebih ke ekonomi subsistek, bukan bagian dari rantai pasok usaha besar atau industri," jelas Teten saat berbicara dalam BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3).

Ekonomi subsistek adalah sistem ekonomi, di mana individu atau kelompok memproduksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri, bukan menjalankan bisnis. Berdasarkan data Kemenkop pada 2021, struktur usaha di Indonesia didominasi usaha mikro dengan persentase 99,62 persen, usaha kecil 0,30 persen, usaha menengah 0,06 persen, dan usaha besar 0,01 persen.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top