Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perdagangan Awal BEI

Sinergi Membuat Kondisi Pasar Tetap Kondusif

Foto : KORAN JAKARTA/WAHYU AP

PEMBUKAAN PERDAGANGAN - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara (kiri), Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi (kanan), Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso (kedua kiri) dan Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen, memberikan sambutan saat pembukan perdagangan 2019 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengapresiasi sinergi pelaku pasar modal dan seluruh pemangku kepentingan di industri jasa keuangan yang senantiasa berusaha secara cepat dan keras untuk menghadapi tantangan.

"Sinergi itu membuat kondisi pasar tetap kondusif baik bagi investor domestik maupun investor asing, sehingga pada akhirnya pasar modal dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi," kata Darmin Nasution dalam sambutan pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (2/1).

Pada pembukaan awal tahun 2019 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat seiring berlanjutnya optimisme pelaku pasar. IHSG BEI dibuka naik 7,09 poin atau 0,11 persen menjadi 6.201,59. Namun, pada penutupan perdagangan kemarin, HSG ditutup melemah 0,21 persen atau 13,32 poin ke level 6.181,17 Menko Darmin menambahkan, Indonesia masih memerlukan modal asing untuk membiayai investasi yang sedang dibutuhkan pemerintah.

"Kenapa kita perlu modal asing? Kita perlu modal asing karena saving kita belum cukup untuk membiayai investasi yang kita perlukan, kecuali kalau mampu. Jadi, semua ada hubungannya," katanya. Darmin menegaskan pelaku pasar modal Indonesia menjaga integritas agar kepercayaan masyarakat terhadap industri meningkat untuk menurunkan risiko," ujarnya Dijelaskan, jika integritas di pasar modal rendah di tengah pengaruh faktor ekonomi global, maka dapat memicu terjadinya pelanggaran.

"Kalau kita bisa menjaga integritas, maka pasar modal bukan hanya menjadi pelengkap pembiayaan tapi suatu pilihan untuk membiayai usaha, di samping perbankan, sekaligus tempat berinvestasi," ujarnya. Darmin juga menyampaikan, agar pelaku industri pasar modal terus berupaya melakukan pendalaman pasar.

"Persoalan pendalaman pasar bukan dari segi supply tetapi dari demand. Kita harap OJK dan SRO (self regulatory organization) serta pemangku kepentingan mengambil langkah untuk meyakinkan masyarakat untuk aktif dan ambil bagian di pasar modal, hanya dengan begitu kita bisa memperdalam pasar keuangan," katanya.

Komitmen Besar

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Indonesia, Wimboh Santoso, mengatakan pihaknya memiliki komitmen yang besar untuk lebih mengoptimalkan peran pasar modal dalam mendukung pembangunan nasional. "Berbagai kebijakan akan terus kami gulirkan untuk meningkatkan likuiditas pasar.

Integritas pasar juga akan terus kami jaga dengan penegakan hukum yang konsisten," katanya. Selain itu, lanjut dia, penyempurnaan infrastruktur pasar modal akan terus didorong sebagai bagian dari agenda pendalaman pasar keuangan, terutama dengan pemanfaatan teknologi yang lebih intensif.

Ia menambahkan pihaknya juga akan terus mendorong pengembangan dan variabilitas produk pasar modal, baik yang bersifat konvensional, syariah maupun yang bersifat ramah lingkungan dan sosial.

Ant/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top