Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Simbol Negara Harus Dihormati

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Moeldoko mengatakan, seorang ulama semestinya menjadi panutan karena tutur kata dan perilakunya yang baik. Moeldoko menjelaskan, tak seharusnya seorang Kepala Negara diperlakukan seperti itu.

Siapa pun, baik ulama, tokoh masyarakat, atau elite politik mestinya mengajarkan yang baik kepada pendengar atau rakyat. Sebagai simbol negara, sudah selayaknya Presiden dihormati, sehingga tidak boleh ada yang melecehkan atau menghina. Maka telah pada jalur yang benar bila para penghina Presiden dilaporkan ke polisi. Aparat kepolisian harus segera sigap menanggapi laporan agar tak boleh ada rakyat yang menghina simbol negara, siapa pun yang menjadi Presiden.

Lebih dari itu, ulama, tokoh masyaakat, dan elite harus memberi teladan dalam bertutur kata dan berperilaku, sebagaimana diungkapkan Moeldoko. Apa jadinya kalau panutan masyarakat terus mendengungkan dan mencontohkan tutur kata yang buruk. Apalagi kalau menjelek-jelekkan Kepala Negara.

Apa pun latar belakang Joko Widodo, entah sebagai tukang mebel atau apa, untuk sekarang ini, dia adalah Presiden. Dia adalah Kepala Negara. Maka, semua wajib menghormati dan tak boleh ada yang melecehkan. Rakyat yang tahu tata karma jangan terbawa-bawa hujatan dan lecehan pada Kepala Negara.

Marilah belajar bermasyarakat dan berpolitik secara dewasa dengan mengedepankan sopan santun ketimuran, di antaranya menghormati pejabat, menghargai orang lebih tua, dan berkata-kata yang baik dan membangun. Mari kita tinggalkan gaya-gaya lama yang provokatif negatif. Sudah tidak zamannya berpolitik dengan mengedepankan pencelaan kepada lawan.

Komentar

Komentar
()

Top