Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Simbol Keagungan, Wamenag Berharap Pemasangan Catra Borobudur Segera Terealisasi

Foto : ANTARA/HO-Kemenparekraf

Ilustrasi - Pengunjung berwisata di kawasan Borobudur, Jawa Tengah.

A   A   A   Pengaturan Font

Magelang - Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki berharap tidak lama lagi pemasangan catra di puncak Candi Borobudur segera terealisasi.

"Catra di puncak Candi Borobudur ini sebagai simbol keagungan dan keluhuran Buddha dapat segera direalisasikan," katanya pada perayaan Waisak 2568 BE/2024 di Candi Borobudur Kabupaten, Magelang, Kamis.

Ia menyampaikan dari Kementerian Agama berusaha keras agar segera pemasangan catra ini bisa direalisasikan.

"Tidak hanya keinginan umat Buddha tetapi keinginan kami semua agar pemasangan catra ini bisa terealisasi di tahun ini," katanya.

Ia menyampaikan Waisak tahun ini juga merupakan momentum yang luar biasa karena bertepatan dengan peringatan 1.200 tahun berdirinya Candi Agung Borobudur yang puncaknya akan diperingati pada tanggal 26 Mei 2024.

Sesuai dengan penanggalan yg tertera pada prasasti Kayuwinangun, bangsa Indonesia terutama umat Buddha patut berbahagia dan bersyukur atas karunia Tuhan akan warisan nenek moyang bangsa yang adi luhung ini.

"Candi Borobudur bukan hanya berdiri sebagai keinginan momentum dan keindahan karya seni penting saja, melainkan juga merupakan kitab pengetahuan budaya dan ajaran luhur keagamaan yang diturunkan nenek moyang bangsa Indonesia kepada kita untuk digali dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat wajib memelihara dan menjaga kelestarian Candi Borobudur ini dengan sebaik-baiknya.

Untuk mendukung pelestarian tersebut pemanfaatan Candi Borobudur sebagai destinasi spiritual umat Buddha Indonesia dan dunia juga perlu disusun dan diatur dengan kehati-hatian agar tidak berdampak signifikan terhadap struktur bangunan suci ini.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top