Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Simak Pesan Utama Haedar Nashir dalam Milad ke-109 Muhammadiyah pada Hari Ini

Foto : Istimewa

Haedar Nashir saat menyampaikan pidato Milad Muhammadiyah ke-109.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Dalam Milad ke-109 Muhammadiyah, Haedar Nashir kembali mengingatkan akan pentingnya membangun optimisme hadapi Covid-19. Tanpa optimisme, kondisi Indonesia akan terus berdampak buruk baik di bidang kesehatan, sosial, ekonomi, dan kejiwaan. Meski akhir-akhir ini mulai mengalami penurunan, namun semua pihak harus tetap waspada dan seksama. Pandemi ini belum dapat dipastikan kapan berakhir.

"Alhamdulillah kondisi Covid-19 di negeri ini mulai melandai di banding negara-negara lain. Indonesia termasuk negara yang berhasil menekan kasus Covid. Keberhasilan tersebut buah dari kesungguhan pemerintah dan peran kekuatan-kekuatan masyarakat antara lain Muhammadiyah yang sejak awal konsisten bergerak gigih menangani pandemi," ucap Ketua Umum PP Muhammadiyah ini dalam acara Milad Muhammadiyah ke-109 pada Kamis (18/11) dikutip dari rilis PP Muhammadiyah.

Haedar menegaskan bangsa Indonesia harus bangkit dari pandemi dan sigap menyelesaikan masalah-masalah negeri. Indonesia memiliki potensi dan peluang yang positif untuk bangkit dari pandemi dan menyelesaikan persoalan negeri.

Banyak potensi anak negeri yang hebat dan berprestasi di dalam negeri maupun mancanegara. Kekayaan alam dan budaya Indonesia sangatlah kaya sebagai anugerah Tuhan. Indonesia tahun ini bahkan memperoleh kepercayaan dunia di mana Presiden Joko Widodo dimandati memimpin Presidensi G20 (Group of Twenty) tahun 2021-2022.

"Muhammadiyah menyampaikan apresiasi dan selamat atas pencapaian yang positif dan konstruktif di ranah global tersebut. Harapannya kepercayaan dari G20 tersebut dijadikan modal penting membangun optimisme dan peluang positif agar Indonesia makin berkiprah proaktif di tingkat global sekaligus melakukan konsolidasi nasional untuk bangkit dan bergerak dinamis menjadi negara berkemajuan," harap pria kelahiran Bandung, 25 Februari 1958 ini.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top