Siklon Lili Akibatkan Banjir di Maluku Barat Daya
Menurut Sutopo, dampak Siklon Tropis sudah dirasakan masyarakat di Pulau Letti sejak 6 Mei 2019 dan puncaknya 8 Mei 2019 pukul 21.00 WIT. Gelombang juga tinggi sehingga masyarakat tidak ada yang berani berlayar.
"Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya melakukan kaji cepat dan melaporkan kejadian bencana alam ini ke Bupati Maluku Barat Daya. BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya bersama Bupati dan OPD/lembaga terkait telah melakukan kunjungan ke lokasi kejadian," kata Sutopo.
Penanganan darurat dilakukan bersama BPBD, TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat. Kendala penanganan darurat, tambah Sutopo, jumlah personel yang minim di BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya. Jaringan telekomunikasi yang masih buruk sehingga informasi kejadian bencana terlambat disampaikan. Akses lokasi yang sulit dijangkau dari kota kabupaten (pulau) sehingga pendataan tidak bisa cepat.
Daerah dengan pulau-pulau kecil yang infrastruktur komunikasi dan transportasi terbatas menjadi kendala dalam penanganan bencana. Hingga siang ini, tambah Sutopo, banjir telah surut. Yang semula setinggi hingga 1,5 meter, saat ini 30-50 cm.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan berdasarkan pantauan BMKG pada Kamis (9/5) pukul 10.00 WIB, bibit Siklon Tropis 93S menguat signifikan. BMKG menyatakan bibit siklon tropis tersebut sebagai Siklon Tropis Lili berada di sekitar perairan Laut Timor atau selatan Perairan Laut Banda.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya