Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Bencana

Siklon Lili Akibatkan Banjir di Maluku Barat Daya

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Dampak Siklon Tropis Lili di sebelah utara Laut Timor bergerak ke arah barat daya menyebabkan cuaca ekstrem di sekitarnya. Banjir dan angin kencang melanda Desa Laitutun di Kecamatan Pulau Letti, Desa Tounwawan, di Kecamatan Moa Lakor, dan Desa Luang Timur, Kecamatan Mdona Hiera, di Kabupaten Maluku Barat Daya, pada 8 Mei 2019 pukul 19.00 WIT.

"Tidak ada korban jiwa dalam bencana yang melanda Maluku Barat Daya. Di Desa Laitutun, banjir setinggi satu meter menggenangi rumah-rumah warga. Beberapa warga di Desa Laitutun mengungsi. Jumlah pengungsi masih dalam pendataan," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, di Jakarta, Kamis (9/5).

Sutopo mengatakan di Desa Tounwawan angin kencang menyebabkan beberapa rumah rusak. Sedangkan di Desa Luang Timur angin kencang mengakibatkan 10 unit rumah rusak berat, satu unit kantor desa rusak berat dan satu kapal tenggelam akibat gelombang tinggi.

Dampak Siklon Tropis Lili di Desa Pulau Letti, tambah Sutopo, terdapat satu unit bendungan jebol sehingga beberapa rumah rusak. Di Dusun Poliwu terjadi banjir mengakibatkan gedung Sekolah Dasar Kristen Poliwu rusak karena terendam air dengan setinggi 1,5 meter.

Tak Berani Berlayar

Menurut Sutopo, dampak Siklon Tropis sudah dirasakan masyarakat di Pulau Letti sejak 6 Mei 2019 dan puncaknya 8 Mei 2019 pukul 21.00 WIT. Gelombang juga tinggi sehingga masyarakat tidak ada yang berani berlayar.

"Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya melakukan kaji cepat dan melaporkan kejadian bencana alam ini ke Bupati Maluku Barat Daya. BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya bersama Bupati dan OPD/lembaga terkait telah melakukan kunjungan ke lokasi kejadian," kata Sutopo.

Penanganan darurat dilakukan bersama BPBD, TNI, Polri, SKPD, relawan, dan masyarakat. Kendala penanganan darurat, tambah Sutopo, jumlah personel yang minim di BPBD Kabupaten Maluku Barat Daya. Jaringan telekomunikasi yang masih buruk sehingga informasi kejadian bencana terlambat disampaikan. Akses lokasi yang sulit dijangkau dari kota kabupaten (pulau) sehingga pendataan tidak bisa cepat.

Daerah dengan pulau-pulau kecil yang infrastruktur komunikasi dan transportasi terbatas menjadi kendala dalam penanganan bencana. Hingga siang ini, tambah Sutopo, banjir telah surut. Yang semula setinggi hingga 1,5 meter, saat ini 30-50 cm.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengatakan berdasarkan pantauan BMKG pada Kamis (9/5) pukul 10.00 WIB, bibit Siklon Tropis 93S menguat signifikan. BMKG menyatakan bibit siklon tropis tersebut sebagai Siklon Tropis Lili berada di sekitar perairan Laut Timor atau selatan Perairan Laut Banda.

Menurut Dwikorita, siklon tropis menimbulkan ancaman cuaca ekstrem di wilayah Indonesia timur dan Timor Leste.

eko/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top