Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Siap-siap! Pemerintah Kota Semarang akan Bangun Tanggul Laut untuk Lindungi Wilayah Pesisir dari Banjir Rob

Foto : Dok. Pemkot Semarang

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi

A   A   A   Pengaturan Font

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi serius soal targetnya untuk melindungi wilayah pesisir dari banjir rob dengan tanggul laut. Tiga proyek tengah disiapkan untuk mewujudkan hal tersebut.

Adapun proyek yang disiapkan, yakni pembangunan jalan tol Semarang - Demak, dan Harbour Toll (Semarang - Kendal) yang berfungsi sebagai tanggul laut. Selain itu, Pemkot Semarang juga membangun tanggul laut di sepanjang pesisir Tambak Lorok, Kota Semarang.

Ketiga proyek itu nantinya akan menyempurnakan grand design perlindungan pesisir Kota Semarang yang telah lama direncanakan oleh Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu.

Kepala Badan Perencanaan Daerah Kota Semarang, Budi Prakosa menjelaskan, grand design perlindungan pesisir Kota Semarang mencakup lima aspek. Selain tiga project tadi, aspek lainnya adalah peninggian elevasi Jalan Arteri Yos Sudarso untuk melindungi wilayah pusat kota, serta penanganan tanggul yang ada di dalam wilayah Pelabuhan Nasional Tanjung Emas.

"Insya Allah kalau lima itu terealisasi maka sudah tidak ada lagi yang bolong, mulai dari perlindungan sisi timur BKT dengan tol Semarang - Demak, sebelah barat BKT ada tanggul laut Tambaklorok, perlindungan kota ada Arteri Yos Sudarso, ke baratnya lagi sampai Mankang ada Tol Semarang - Kendal, lalu juga di wilayah Pelabuhan sendiri," kata Budi, dikutip Kamis (2/6).

Dan salah satu wujud keseriusan dalam merealisasikan rencana tersebut, Wali Kota Semarang Hendi pun melakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Pemkot Semarang dengan Pelindo III. Ini sebagai bentuk saling mendukung dalam penanganan banjir rob.

Adapun nota kesepahaman tersebut akan bermuara pada pembangunan tanggul laut di pesisir Tambak Lorok yang merupakan 1 dari 5 aspek penting dalam pembangunan tanggul laut terintegrasi di Kota Semarang. Pengerjaan tanggul laut sendiri akan dikerjakan oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali - Juwana.

Hendi menegaskan kembali jika persoalan dan penanganan banjir dan rob di Ibu Kota Jawa Tengah ini sudah direncanakan dari awal dan terus berproses.

"Proyek ini sudah direncanakan dari jauh-jauh hari dengan solusi pembangunan tanggul laut di sepanjang Tambaklorok menggunakan sheet pile," ucapnya.

Lebih lanjut, kata Hendi, jika sebenarnya pada awal tahun lalu BBWS telah menyetujui program tersebut, namun terkendala lahan. Untuk itu kemudian Pemkot Semarang menjalin komunikasi dengan Pelindo agar program penanganan rob ini bisa terealisasi.

"Kita komunikasi terus, hingga akhirnya hari ini tersedia lahan untuk BBWS membangun tanggul laut atau sabuk pantai," ujarnya.

Adapun Hendi juga menerangkan jika anggaran yang digelontorkan berkisar di angka Rp300 miliar, yang rencanannya akan mulai dilelangkan pada awal Juni ini. Sistem pembangunannya sendiri akan bersifat tahun jamak, sehingga diprediksi rampung pada tahun 2023.

"Juni ini akan dilelang, kalau tidak salah dengar nantinya ada dua tahun anggaran. Tapi finishing semua ini tetap pada Tol Laut," jelasnya.

Hendi sendiri mengungkapkan dalam komunikasi yang dijalinnya, pihak Pelindo III dan kawasan industri yang ada di Tanjung Emas juga ketar-ketir dengan peristiwa jebolnya dua titik tanggul beberapa hari lalu.

"Untuk penanganannya saat ini kan baru sementara, di sana ada talud sepanjang 500 meter. Pelindo juga akan melakukan penguatan tanah sementara yakni tanggul yang retak ataupun rawan. Kuncinya di Pelindo dan Lamicitra," tuturnya.

Sementara itu, Regional Head 3 Pelindo, Ardhy Wahyu Basuki mengamini jika nota kesepahaman yang ditandatanganinya dimaksudkan untuk mendukung dan mensukseskan pembangunan tanggul laut.

"MoU ini untuk mensukseskan pembangunan tanggul laut di Kawasan Tambaklorok. Pemerintah melalui BBWS akan membangun tanggul laut untuk fasilitas umum (fasum)," kata Ardhy.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top