"Sharenting" Rentan Risiko, Literasi Digital Ternyata Tak Pengaruhi Aktivitas Orang Tua di Medsos
Aktivitas berbagi informasi tentang anak di media sosial adalah fenomena yang semakin marak, terutama di kalangan ibu-ibu.
Namun, benarkah literasi digital yang baik dapat mengurangi risiko sharenting?
'Sharenting' adalah fenomena kota besar
Tahun 2022, kami melakukan survei kepada 385 ibu di Jawa Timur yang memiliki anak usia maksimal 12 tahun. Kami memilih Jawa Timur sebagai lokasi penelitian karena merupakan provinsi dengan skor keamanan digital paling rendah, walaupun Pulau Jawa adalah pulau dengan infrastruktur paling baik di Indonesia.
Responden kami paling banyak berusia 20an, dengan usia anak yang beragam dari 1 hingga 12 tahun. Domisili para ibu ini tersebar di 31 kota di Jawa Timur tetapi mayoritas tinggal di kota besar, yaitu Surabaya, Malang, dan Kediri seperti terlihat pada grafik di bawah ini. Hal ini menunjukkan bahwa sharenting menjadi praktik umum di kalangan ibu-ibu urban.
Pendidikan para ibu yang menjadi responden kami mayoritas adalah lulusan sarjana sebanyak 63,8%, diikuti lulusan SMA/SMK sebanyak 29,3%. Sisanya berpendidikan magister (5,9%), doktor (0,5%) dan sekolah dasar (0,25%). Walaupun tingkat pendidikan dan usia responden beragam, namun aktivitas sharenting yang dilakukan relatif tidak berbeda.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya