Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Mangara Pangaribuan, Direktur PT Astra Graphia Tbk

Setia Menjaga Jaringan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Saat menjadi manajer maupun direktur, Mangara Pangaribuan menggunakan filosofi TOP, yaitu teamwork, obsession, and professional dalam menciptakan tim kerja yang andal, kreatif, inovatif serta solid.

Karier Mangara Pangaribuan boleh dikatakan dihabiskan di Grup Astra. Sejak lulus dari Fakultas Ekonomi di salah satu universitas di Kota Yogyakarta pada tahun 1988, ia kemudian bekerja di salah satu grup otomotif, Astra International MVD, dari 1988-1990. Pada 1990, ia pindah ke Astragraphia sebagai sales executive ditempatkan di Makassar.

"Saya memilih Astragraphia karena saat itu sangat menyenangi teknologi," ujar pria murah senyum yang sekarang menduduki posisi direktur di PT Astra Graphia Tbk sejak April 2018.

Terjun pada bisnis solusi dokumen di Astragraphia Document Solution sepertinya tidak salah. Hal ini terbukti dengan kariernya yang melesat hingga menduduki posisi puncak seperti saat ini.

"Kuncinya pertama, jujur, rajin, dan ulet," lanjutnya. Sebagai pimpinan, baik saat menjadi manajer maupun direktur, ia menggunakan filosofi TOP, yaitu teamwork, obsession and professional dalam menciptakan tim kerja yang andal, kreatif, inovatif serta solid.

Baginya, tidak ada superman dalam tim. Filosofi TOP menuntut tim memberikan nilai tambah bagi perusahaan. "Contohnya, kalau sebelumnya targetnya sekian, kita harus menambahnya, beyond the target.

Ini memberikan value. Mereka (perusahaan) terbantu dengan adanya kita," ungkap ayah dari Pressy Amanda dan Michael Armando, suami dari Marieta ini. Mengacu pada filosofi TOP, Mangara menargetkan Astragraphia Document Solution bisa tumbuh dua digit atau di atas 10 persen tahun ini, lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 8,5 persen, dengan pendapatan lebih dari 1,7 triliun rupiah.

Untuk menggenjot pertumbuhannya, Astragraphia memasarkan mesin cetak multifungsi Fuji Xerox ApeosPort/ DocuCentre-VII Series dan dan PrimeLink C9065. Mesin pertama menyasar korporasi menengah dan besar, sementara mesin yang kedua menyasar pengusaha UMKM, yang jumlahnya lebih dari 50 juta pengusaha di seluruh Indonesia.

Tantangannya mencapai target, kata Mangara, ada pada kompetisi yang sangat ketat, namun Astragraphia Document Solution terus berpacu dengan solusi-solusi yang kreatif dari Fuji Xerox dan juga meningkatkan pelayanan purnajual di 32 cabang dan 92 servicepoint, yang berkomitmen melayani pelanggan di 514 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Yang unik, di tengah gencarnya adopsi teknologi digital oleh perusahaan dan masyarakat, ternyata tidak membuat bisnis cetak turut surut seperti bisnis yang lain. Bahkan industri cetaktumbuh 12 persen pada 2018, demikian juga konsumsi kertas mengalami pertumbuhan, khususnya di industri packaging/kemasan.

Industri percetakan tetap tumbuh karena didorong juga oleh permintaan pada industri pengemasan (packaging) oleh sektor industri kreatif. Fleksibilitas yang dimiliki membuat industri cetak digital tumbuh tinggi dibandingkan offset.

"Di industri publishing, cetak digital juga dapat melayani cetak buku berapa pun jumlahnya tidak perlu memakai mesin cetak offset. Konsep ini kami sebut print on demand atau POD," ujar Mangara.

Strategi Purnajual

Di tengah tantangan dan peluang saat ini, Astragraphia memiliki keunggulan pada jaringan purnajual yang luas, dengan 32 cabang, 92 titik servis yang bisa menjangkau 514 kabupaten/kota.

"Modal jaringan ini belum tersaingi oleh kompetitor apalagi kami telah berbisnis selama 43 tahun pada produk mesin cetak," ujar pehobiolahraga golf dan lari ini.

Untuk selalu bisa menjawab harapan pelanggan yang terus meningkat, maka Astragraphia melalui bagian customer service and support akan selalu meningkatkan sistem penanganan kerusakan pada mesin Fuji Xerox, sehingga ketika muncul masalah di mesin/breakdown maka harus cepat teratasi.

"Bagi pelanggan Astragraphia yang menggunakan mesin multifungsi perkantoran, kami memberikan jaminan tiga hours downtime, kami berkomitmen jika terjadi kerusakan pada mesin, customer engineer (teknisi) kami siap melakukan perbaikan dalam waktu kurang dari tiga jam (downtime)," jelas Mangara.

Menurutnya, hal itu bisa terpenuhi karena Astragraphia didukung 300 teknisi dari total 1.200 karyawan. Dengan jaringan yang luas dan layanan yang responsif, Astragraphia kini kokoh sebagai pemimpin pasar (market leader) di industri ini.

Kontribusi penjualan berasal dari segmen terbesar di perkantoran dan korporasi, kedua adalah sektor komersial yaitu yang memiliki bisnis printing dan sisanya adalah small office and home office (SOHO). haryo bruno/AR-2

BIODATA

Nama: Mangara Pangaribuan

Tempat, Tanggal Lahir : Pematang Siantar, 24 Maret 1964

Pendidikan:
• Sarjana Ekonomi, Universitas Janabrada, 1988

Karier:
• Direktur PT Astra Graphia Tbk (April 2018-sekarang)
• Deputy Director Sales & Marketing (2017-April 2018)
• Chief Executive Planning & Marketing (2015-2017)
• Chief Executive Branch Operation (2013-2015)
• Chief Executive Major Account & FX Global services (2005-2013)
• Division Head sales Operation: Oil, Gas & Government Sector di PT Astra Graphia Information Technology (2000-2004)
• Manager Multi Product Marketing (1996-2000)
• Sales Supervisor (1994-1995)
• Sales Executive PT Astra Graphia Tbk (1990)
• Sales Executive PT Astra International - MVD (1988-1990)

Komentar

Komentar
()

Top