Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Setan Merah" Terjegal

Foto : DAVE THOMPSON/AFP

CETAK GOL I Pemain Sheffield United, Kean Bryan (tiga dari kiri) mencetak gol ke gawang Manchester United lewat sundulan pada laga Premier League di Old Trafford, Kamis (28/1) WIB. ­Sheffield menang 2-1.

A   A   A   Pengaturan Font

MANCHESTER - Tim juru kunci, Sheffield United, menjadi perusak ambisi Manchester United (MU) untuk kembali merebut puncak klasemen Liga. Sheffield secara mengejutkan mengalahkan tim asuhan Ole Gunnar Solskjaer dengan skor 2-1 di Old Trafford, Manchester, Kamis (28/1) dini hari WIB.

MU paham bahwa harus menang setelah Manchester City menggusur mereka dari puncak dengan mengalahkan West Brom 5-0 pada laga sebelumnya. Namun, klub berjuluk "Setan Merah" itu gagal tampil bagus pada malam yang membuat frustrasi, kendati tampil di kandang sendiri.

Kean Bryan memberi tim tamu keunggulan mengejutkan di babak pertama. MU menyamakan kedudukan melallui mantan bek Sheffield Harry Maguire. Tapi gol Oliver Burke memastikan kemenangan tandang pertama Sheffield melawan Manchester United sejak 1973.

Hasil tersebut membuat MU tetap memiliki 40 poin. MU terpaut satu poin di belakang City, tapi tim asuhan Pep Guardiola sekarang memiliki satu pertandingan di tangan dan kemungkinan besar akan memenangkan gelar ketiga dalam empat musim terakhir.

Solskjaer mengatakan kepada BT Sport bahwa keajaiban telah hilang dari tim asuhannya. MU mengalami kekalahan di liga untuk kali pertama sejak 1 November. Solkjaer juga mengatakan wasit telah melakukan dua kesalahan.

"Mereka bertahan dengan baik, permainan yang adil bagi mereka dan kami tidak memiliki ide atau solusi yang tepat," ujar pelatih asal Norwegia itu.

"Gol pertama adalah pelanggaran, Billy Sharp melakukannya terhadap David de Gea. Di sisi lain, tidak ada pelanggaran untuk gol kami yang dianulir. Dua kesalahan dilakukan wasit," sambungnya.

Pada musim yang yang tidak dapat diprediksi, hasil ini menonjol dan merupakan salah satu kejutan terbesar musim ini.

Sebelum pertandingan melawan MU, Sheffield United hanya meraih lima poin dari 19 pertandingan. Itu merupakan catatan terburuk dalam sejarah Liga Inggris dan mereka belum pernah mengalahkan Setan Merah sejak 1993.

Sheffield yang berjuluk "The Blades" memecah kebuntuan di pertengahan babak pertama. Bryan mencetak gol dengan meneruskan sepak pojok John Fleck setelah De Gea gagal mengantisipasi bola. Billy Sharp tampak menyenggol kipper asal Spanyol itu dari belakang.

Tim tuan rumah mencoba meningkatkan kecepatan pada awal babak kedua tetapi masih kurang tajam dalam umpan mereka. Tim asuhan Solskjaer menyamakan kedudukan pada menit ke-64. Sepak pojok dari Alex Telles disambut dengan sundulan keras oleh Maguire.

Edinson Cavani menggantikan Greenwood beberapa saat kemudian saat MU berusaha membalikkan keadaan. Tapi Sheffield United kembali unggul di menit ke-74 ketika Manchester United gagal menyapu bersih tembakan Burke dan bola masuk ke gawang.

Solskjaer memasukkan Luke Shaw dan Donny van de Beek saat MU mati-matian berusaha menyamakan kedudukan, tetapi mereka harus menghadapi rasa frustrasi karena kehilangan tiga poin.

"Tidak akan ada evaluasi besar-besaran," ujar Solskjaer. "Ada begitu banyak hasil aneh musim ini, tetapi dengan dunia seperti ini kami telah menjadi tim yang paling konsisten," sambungnya.

Sheffield United sekarang memiliki delapan poin, namun masih terpaut 10 dari zona aman.

Kesalahan Pickford

Pada pertandingan lain, Jordan Pickford melakukan kesalahan lain yang menambah daftar panjang kesalahan memalukan dari kiper Everton itu. Pickford membiarkan Youri Tielemans untuk menyelamatkan hasil imbang 1-1 untuk Leicester.

Pickford telah berada di bawah pengawasan selama setahun terakhir setelah beberapa penampilan yang semakin tidak menentu.

Pelatih Everton, Carlo Ancelotti masih percaya pada Pickford, tetapi kesabaran itu akan sangat diuji oleh kesalahan lain.

Everton mencoba mempertahankan keunggulan setelah James Rodriguez mencetak gol. Namun, tim asuhan Ancelotti gagal meraih tiga poin ketika Pickford membiarkan tembakan Tielemans masuk ke gawang setelah turun minum di Goodison Park.

Ancelotti tidak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. "Ini bukan tempat yang tepat untuk membicarakan hal ini. Dia bisa melakukan lebih baik tetapi itu tidak masalah," ujarnya.

Hasil imbang itu membuat Leicester sekarang tidak terkalahkan dalam sembilan pertandingan di semua kompetisi sejak kalah di kandang dari Everton pada Desember.

Mereka berada di urutan ketiga klasemen Liga Inggris, terpaut dua poin di belakang pemuncak klasemen Manchester City.

Leicester terlihat mampu untuk finis empat besar bahkan dengan pencetak gol terbanyak Jamie Vardy saat ini absen karena cedera. "Kami seharusnya memenangkan pertandingan. Itu mungkin kehilangan dua poin bagi kami, tetapi mereka tim yang sangat bagus," ujar pelatih Leicester, Brendan Rodgers.

"Ini adalah penghargaan besar bagi para pemain kami karena mereka mampu membuka pertahanan Everton. Kami memiliki pemain bagus dengan mentalitas bagus dan saya pikir secara keseluruhan kami luar biasa dalam permainan," sambungnya. n ben/AFP/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top