Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sertifikat MSC Tuna Harus Dipertahankan

Foto : Istimewa

Ikan tuna.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Nelayan dan pelaku usaha perikanan diminta mendukung penuh program pengelolaan perikanan berkelanjutan, khususnya untuk komoditas tuna dan cakalang. Salah satunya dengan mempertahankan Sertifikat Marine Stewardship Council (MSC) yang menjadi standar global untuk memastikan kualitas dan ketertelusuran produk perikanan.

"Kami mengapresiasi langkah Asosiasi Perikanan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) karena untuk bisa memperoleh sertifikat MSC perlu proses panjang untuk mendapatkan sertifikat global tersebut. Sertifikat MSC ini harus dipertahankan terus," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (26/2).

Dia menambahkan Sertifikat MSC dikeluarkan oleh lembaga swadaya yang berbasis di Inggris dengan masa berlaku lima tahun. Namun setiap tahunnya penyelenggara melakukan audit untuk memastikan pengelolaan perikanan masih memenuhi standar global dan berkelanjutan.

Perolehan sertifikat MSC ini, kata Trenggono, juga menjadi penanda Indonesia mendukung penuh pengelolaan perikanan berkelanjutan, sehingga populasi tuna dan cakalang bisa terjaga. Menjaga keberlanjutan ekosistem lautan ini juga menjadi salah satu fokusnya dalam memimpin sektor kelautan dan perikanan.

Sementara itu, Ketua AP2HI, Janti Djuari menjelaskan, harga tuna dan cakalang dengan sertifikat MSC diharapkan bisa meningkat hingga 20 persen. Peningkatan harga ini tentunya akan berbanding lurus dengan kesejahteraan nelayan. Perolehan sertifikat MSC berkat penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. Selama ini, nelayan AP2HI menggunakan huhate dan pancing ulur dalam menangkap tuna maupun cakalangan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top