Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sepenggal Cerita tentang Kolonel Udara Nurtanio, Salah Satu Bapak Dirgantara Indonesia

Foto : Istimewa

Nurtanio.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ini kisah tentang Kolonel Udara Nurtanio terkait dengan pembangunan industri penerbangan. Dikisahkan, Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara Laksamana Udara R Soerjadi Soejadarma mengeluarkan Surat Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 488.

Surat ini tentang pembentukan Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP). Lembaga tersebut diproyeksikan sebagai pengelola segala usaha ke arah pembentukan industri penerbangan nasional.

Nah, yang ditunjuk jadi Direktur LAPIP adalah Kolonel Udara Nurtanio. Setelah ditunjuk jadi Direktur LAPIP, secara bertahap, Kolonel Nurtanio mempersiapkan berbagai perangkat lunak dan perangkat keras yang diperlukan.

"Dan melalui LAPIP Nurtanio ingin memberikan pengenalan dan penguasaan teknologi memproduksi pesawat terbang yang dimulai dengan jenis pesawat terbang yang berdesain sederhana, mudah diproduksi dan sesuai dengan kebutuhan pesawat terbang atau pasar dalam negeri," tulis TNI Angkatan Udara di akun resmi Instagram mereka.

Nurtanio sendiri gugur dalam sebuah kecelakaan pesawat terbang pada tanggal 21 Maret 1966. Kala itu, Nurtanio sedang menerbangkan pesawat Aero 45 atau Arev.

Pesawat tersebut buatan Cekoslowakia. Tapi oleh Nurtanio dimodifikasi sedemikian rupa dengan memberi tangki bahan bakar ekstra. Rencananya, pesawat itu akan dipakai untuk penerbangan keliling dunia.

Tapi, hari itu, pesawat yang dikemudikan Nurtanio kerusakan mesin. Nurtanio berusaha untuk mendarat darurat di lapangan Tegalega, Bandung. Namun gagal. Pesawatnya menabrak toko. Nurtanio pun gugur.

Jejak kiprah Nurtanio sendiri abadi. Namanya sempat dijadikan nama perusahaan pembuat pesawat terbang di Tanah Air: Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). Kini, IPTN berganti nama menjadi PT Dirgantara Indonesia.

Untuk mengenang jasanya, TNI AU memberikan anugerah kepada Nurtanio gelar Bapak Dirgantara Indonesia di acara resepsi HUT TNI AU ke-73 di Halim Perdanakusuma, Selasa 9 April 2019. Gelar serupa juga diberikan kepada Presiden Republik Indonesia ke-3 BJ Habibie. Saat itu, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto sendiri yang langsung memberikan penghargaan kepada BJ Habibie dan perwakilan keluarga Nurtanio.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top