Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sepatu yang Pernah Dilemparkan ke Hun Sen Bakal Dilelang untuk Galang Dana Amal

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Seorang pria yang melemparkan sepatu ke Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen, tahun lalu mengatakan bahwa dia telah mendapatkan sepatunya itu kembali dari polisi dan berencana untuk melelangnya guna mengumpulkan uang untuk kegiatan amal di negara itu.

Warga Kamboja-AS bernama Ouk Touch berharap bisa menjual sepatu itu seharga 1 juta dollar AS

Ouk Touch, 72 tahun, melemparkan sepatu merek Clarks berwana hitam seharga 85 dollar AS, ke PM Hun Sen selama kunjungannya pada Mei ke Washington DC untuk pertemuan puncak antara Amerika Serikat dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean). Saat Ouk Touch melempar sepatunya, ia gagal mengenai Hun Sen.

Pada saat itu, sebuah video dari insiden itu menjadi viral di media sosial, dan pejabat Kamboja bergegas mengutuk Ouk Touch dan menuntut dia dihukum oleh otoritas AS. Mengekspos sol sepatu seseorang dianggap sebagai penghinaan atau sikap menjijikkan di banyak budaya Asia dan Timur Tengah.

Tetapi tidak ada tuduhan yang muncul dari insiden itu sejak itu, kata Ouk Touch. "Saya tidak dipanggil ke pengadilan. Sudah tenang," kata dia tentang penyelidikan selanjutnya.

"Saya senang saya mendapatkan [sepatu] kembali," kata dia kepada Radio Free Asia, Selasa (25/10). "Saya ingin menjualnya agar saya dapat membantu orang miskin, korban dan mereka yang tidak memiliki makanan untuk dimakan di Kamboja. Saya ingin menjualnya seharga 1 juta dollar AS," ungkap dia.

Siapapun yang ingin membeli sepatu bisa menghubunginya langsung, kata dia.

"Tindakan saya, itu hanya melempar sepatu ke Hun Sen. Tapi Hun Sen melemparkan granat ke rakyat Kamboja dan pengunjuk rasa damai. Hun Sen adalah seorang diktator dan ia telah membunuh banyak orang, termasuk kerabat saya," kata Ouk Touch yang adalah mantan tentara Kamboja pada awal era '70-an.

Ouk Touch dilaporkan mengacu ketika orang-orang bersenjata menyerang mitra koalisi terpilih Hun Sen pada 1997, yang menewaskan 16 orang dan melukai 150 orang. Tidak ada pelaku serangan itu yang diajukan ke meja hijau.

"Saya sudah berniat melakukan ini sejak lama karena saya ingin dia dipermalukan, tidak lebih dari itu," kata dia, seraya menambahkan bahwa setelah kejadian itu dia tidur lebih nyenyak.

Selain beberapa kunjungan sejak 1999 ke PBB untuk pertemuan tahunan, Hun Sen amat jarang melakukan perjalanan ke Amerika Serikat.

Dia menghadiri upacara kelulusan West Point putranya dan sekarang ditunjuk sebagai pewaris, Hun Manet, pada Mei 1999. Dia juga mengambil bagian dalam KTT AS-Asean pertama yang diselenggarakan oleh mantan Presiden Barack Obama di California pada Februari 2016.

KTT AS-ASEAN yang diselenggarakan pada Mei oleh Presiden AS, Joe Biden, adalah bagian dari niatnya untuk memusatkan kebijakan luar negeri Amerika di Indo-Pasifik sebagai tanggapan atas meningkatnya persaingan dengan Tiongkok di kawasan itu.

Setelah insiden pelemparan sepatu, Hun Sen secara khusus menggunakannya sebagai pembenaran untuk menargetkan lawan politiknya lebih lanjut.

"Jika AS menganggap lempar sepatu sebagai kebebasan berekspresi, itu mendorong (praktik serupa) di negara lain," kata dia beberapa hari kemudian. "Sekarang saya mengkhawatirkan keselamatan para pemimpin partai oposisi. Kita juga bisa melempar sepatu ke kepala para pemimpin partai oposisi di Kamboja," imbuh dia.

Menanggapi pengumuman Ouk Touch yang ingin melelang sepatu itu, juru bicara pemerintah Kamboja, Phay Siphan, mengatakan kepada Radio Free Asia bahwa ada perbedaan antara Amerika Serikat dan Kamboja dalam hal budaya, kepercayaan, dan rasa hormat.

"Kamboja tidak bisa menerimanya, Kamboja menganggap tindakan ini sebagai penghinaan," kata dia, tetapi dia menambahkan bahwa dia menghormati keputusan yang dibuat oleh otoritas AS untuk tidak mengajukan tuntutan. RFA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top