Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sepanjang 13-16 November lalu, Aliran Modal Asing Masuk ke Indonesia Capai Rp7,33 Triliun

Foto : ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.

Petugas menunjukan uang pecahan Rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Selasa (4/10/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing masuk bersih ke pasar keuangan domestik sebesar Rp7,33 triliun dalam kurun 13 November sampai 16 November 2023.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kepada media di Jakarta, Jumat (17/11), mengatakan nilai tersebut terdiri dari modal asing masuk bersih ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp2,49 triliun, di pasar saham Rp0,87 triliun dan di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp3,97 triliun.

Dengan demikian, sejak 1 Januari hingga 16 November 2023 modal asing masuk bersih ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp56,21 triliun dan di SRBI Rp21,02 triliun, sementara modal asing keluar bersih dari pasar saham sebesar Rp18,09 triliun.

Di sisi lain, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun sebesar 76,26 basis poin (bps) per 16 November 2023, turun dibandingkan per 10 November 2023 yang tercatat sebesar 83,33 bps.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah menguat ke level Rp15.510 per dolar AS pada awal perdagangan Jumat (17/11), dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan Kamis (16/11) Rp15.540 per dolar AS. Sementara indeks dolar AS melemah ke level 104,35 pada akhir perdagangan Kamis (16/11).

Imbal hasil atau yield SBN Indonesia tenor 10 tahun turun ke level 6,67 persen. Demikian juga dengan imbal hasil surat utang AS alias US Treasury Note tenor 10 tahun yang turun ke posisi 4,436 persen.

BI terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dalam mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top