Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penyelamatan Anak Terjebak

Seorang Penyelam Tewas Dalam Gua di Thailand

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

CHIANG RAI - Seorang mantan penyelam Angkatan Laut Thailand dilaporkan pada Jumat (6/7) telah meninggal saat menyelamatkan 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola dalam gua yang terendam air banjir. Risiko ini menegaskan kesulitan tim penyelamat yang mencoba membawa kelompok anak-anak itu keluar dari gua dengan aman.

Berkurangnya kadar oksigen di kompleks gua dan perkiraan cuaca memprediksi hujan yang lebih lebat menambah tekanan pihak berwenang untuk menyusun rencana penyelamatan.

"Samarn Poonan, 38 tahun, mantan anggota unit penyelam khusus AL Thailand, meninggal pada Kamis (5/7) malam saat ia bekerja di bawah air di kompleks gua, memasang tangki oksigen di sepanjang rute keluar potensial," kata komandan pasukan katak AL Thailand, Laksamana Arpakorn Yuukongkaew. "Kami tidak akan membiarkan hidupnya sia-sia. Kami akan melanjutkan misi penyelamatannya," imbuh Yuukongkaew.

Samarn bekerja dengan seorang rekan menempatkan tangki oksigen di bagian gua. Ketika mereka kembali, Samarn sedang dalam keadaan tak sadarkan diri sekitar 1,5 kilometer dari pintu masuk gua. "Begitu misinya berakhir, dia kembali, tetapi di tengah kembalinya mereka, temannya menemukan Samarn tak sadarkan diri di air dan berusaha memompa jantungnya, tetapi dia tidak bisa terselamatkan," kata salah satu personel pasukan penyelam khusus AL Thailand dalam sebuah pernyataan.

Kematian penyelam juga menyoroti risiko bagi anak-anak lelaki, yang tidak memiliki pengalaman menyelam jika pihak berwenang memutuskan bahwa mereka harus berusaha berenang keluar dari gua yang banjir.

"Personel penyelan khusus AL baru saja meninggal tadi malam. Bagaimana dengan bocah 12 tahun yang harus melewatinya?" kata Rafael Aroush, seorang warga Israel yang tinggal di Thailand dan menjadi relawan di lokasi tersebut. "Akan ada hujan dan banyak hal bisa saja salah. Saya tidak ingin mengatakannya, tetapi itu bisa menjadi malapetaka," imbuh dia.

Berpacu dengan Waktu

Sementara itu Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dilaporkan seorang juru bicara, telah menyatakan belasungkawa atas kematian Samarn. "Walau terjadi tragedi itu, tetapi tidak akan menghalangi usaha tim penyelamat," kata juru bicara bernama Thassada Thangkachan. "Pihak berwenang belum kehilangan keberanian karena ini," tambah Thangkachan.

Pejabat memperingatkan pada Jumat bahwa kadar oksigen di dalam gua telah menurun dan penyelamat sedang berpacu untuk memasukkan lebih banyak pipa oksigen ke dalam gua. Mereka telah memasang pipa oksigen sepanjang lima kilometer untuk mempersiapkan pengeluaran kelompok anak-anak itu.

Tim penyelamat, termasuk tim internasional, sedang mempertimbangkan cara lain untuk membawa kelompok itu keluar sebelum hujan lebat menghantam utara negara itu pada pekan depan yang dapat semakin menghambat operasi penyelamatan.

Sejauh ini tim penyelamat diwaartakan telah berhasil mengeluarkan cukup air dari dalam gua untuk dapat menyeberang ke salah satu ruang gua yang terletak sekitar 1,7 kilometer dari lokasi anak laki-laki tanpa menyelam.

Ant/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara, AFP

Komentar

Komentar
()

Top