Sentimen Positif Internal Minim

Jakarta - Nilai tukar rupiah kembali mengalami depresiasi terhadap dollar AS di tengah minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Kondisi tersebut diperkirakan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.
"Sentimen dari dalam negeri relatif datar, belum ada yang bisa mendorong pelaku pasar untuk masuk ke aset berdenominasi rupiah," kata Analis Senior CSA Research Institue Reza Priyambada di Jakarta, Rabu (29/8).

Kendati demikian, lanjut dia, pelemahan rupiah masih relatif terbatas karena dalam penjagaan Bank Indonesia dan meredanya kekhawatiran pasar terhadap isu perang dagang. Menurut dia, adanya kesepakatan perdagangan antara Amerika Serikat dan Meksiko dapat menghidupakan minat pelaku pasar pada aset mata uang beresiko seperti rupiah.

Di sisi lain, lanjut dia, pergerakan imbal hasil obligasi AS yang cenderung bergerak mendatar juga diharapkan dapat dimanfaatkan investor untuk masuk ke pasar negara berkembang, seperti Indonesia.

Seperti diketahui, nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (29/8) sore, melemah 15 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.641 rupiah per dollar AS. Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia, kemarin, mata uang rupiah melemah menjadi 14.643 rupiah dibanding sehari sebelumnya di posisi 14.614 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10