Sentimen Positif Internal Minim

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS diperkirakan masih melanjutkan pelemahannya pada akhir pekan ini. Membaiknya sejumlah indikator ekonomi di Amerika Serikat (AS) mendorong pasar berburu dollar AS sebagai safe haven. Di sisi lain, pasar keuangan dalam negeri masih minim sentimen positif di penghujung pekan ini.

Dari mancanegara, penjualan ritel inti di AS pada Januari lalu tumbuh 5,9 persen dibandingkan Desember tahun sebelumnya. Data positif tersebut memberikan dorongan pada dollar AS.

"Data AS yang positif terus meningkatkan harapan bahwa negara itu akan melihat pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari Covid-19 daripada rekan-rekan globalnya," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (18/2).

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5 persen justru direspons positif oleh pasar. Pengumuman kebijakan tersebut ternyata tak mampu mengangkat rupiah dari zona merah sejak perdagangan, Kamis (18/2) pagi.

Nilai tukar (kurs) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (18/2) sore, ditutup melemah 5 poin atau 0,04 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.025 rupiah per dollar AS. Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi 14.020 rupiah per dollar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran 14.020 rupiah per dollar AS hingga 14.038 rupiah per dollar AS.