Sentimen Eksternal Dominan

Jakarta - Pelemahan rupiah diperkirakan masih berlanjut dalam beberapa waktu ke depan seiring dominasi faktor eksternal terhadap sentimen dari dalam negeri. Meski demikian, pelaku pasar keuangan masih menanti sikap Bank Indonesia (BI) yang melanjutkan pengetatan moneter melalui instrument kenaikan suku bunga acuannya.

Analis Pasar Uang Bank Mandiri, Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Selasa (26/6), mengatakan depresiasi rupiah masih dominan dipengaruhi faktor eksternal yaitu terkait potensi perang dagang AS dan Tiongkok. "Memang sentimen perang dagang beberapa hari ini yang mendominasi. Dan juga perubahan forecast (proyeksi) dari FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal)," ujar Rully.

Selain itu, pelemahan Rupiah terhadap dollar AS belum mampu ditopang oleh sentimen domestik yang masih terbatas. Pasar masih menunggu apakah Bank Indonesia akan kembali menaikkan suku bunga acuan atau BI 7-Days Reverse Repo Rate atau tidak. "Akan menunggu Rapat Dewan Gubernur Kamis-Jumat besok. Kemungkinan akan naik 25 basis poin," katanya.

Seperti diketahui, dilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa (26/6) sore, ditutup melemah 20 poin dari sehari sebelumnya menjadi 14.179 rupiah per dollar AS.

Ant/E-10