Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelaku pasar tengah beralih ke aset safe haven seiring makin menguatnya kekhawatiran terhadap data inflasi tinggi di Uni Eropa (UE) dan data positif ekonomi di Amerika Serikat (AS). Kondisi eksternal tersebut berisiko menekan kinerja aset berisiko, termasuk rupiah.

Indeks dollar AS diprediksi masih melanjutkan penguatannya karena didorong data inflasi di UE yang diproyeksikan tinggi. Sebelumnya, inflasi Inggris dilaporkan di level 4,2 persen, melampaui ekspektasi pasar.

Selain itu, pemerintah AS, Rabu (17/11) dinihari WIB, akan mengumumkan data mengenai building permits yang diperkirakan pasar tumbuh dibandingkan bulan sebelumnya. Apabila sesuai ekspektasi, laporan terebut akan melengkapi konsistensi tingginya data inflasi di AS. Kondisi tersebut dapat mendorong bank sentral setempat (The Fed) mempercepat langkah tapering off.

Senior Economist Samuel Sekuritas Indonesia Fikri C Permana memproyeksikan kurs rupiah, hari ini (18/11), berpotensi melanjutkan pelemahannya di kisaran 14.160-14.360 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Rabu (17/11) sore, kembali melemah 24 poin atau 0,17 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.244 rupiah per dollar AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top