Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali terkoreksi, hari ini (21/3). Pelaku pasar terus mencermati perkembangan krisis likuiditas perbankan Amerika Serikat (AS) dan memilih pendekatan menanti atau wait and see rapat dewan kebijakan The Fed (FOMC).

Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG dalam perdagangan, Selasa (21/3), cenderung terkoreksi dengan support pada level 6.542 dan resistance pada level 6.683.

Sebelumnya, IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (20/3), ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup melemah 65,75 poin atau 0,98 persen ke posisi 6.612,4. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,68 poin atau 0,94 persen ke posisi 915,5.

"Investor mempertimbangkan prospek saham-saham perbankan dan mengantisipasi apa yang The Federal Reserve akan lakukan pada pertemuan kebijakan mereka minggu ini," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta.

Para pelaku pasar mencari rasa aman dalam aset aset yang dianggap aman atau safe haven, seperti surat utang pemerintah, sehingga menyebabkan imbal hasil (yield) anjlok. Yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS) atau US Treasury Note bertenor 10 tahun berada di 3,42 persen setelah anjlok 16 basis poin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top