Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sensasi Terkini Ponsel 'Berponi'

A   A   A   Pengaturan Font

Smartphone berponi kian digandrungi. Di balik penampilan yang sebelumnya dinilai mengganggu, nyatanya konsep poni ini mendapat respon positif dan mulai diadopsi pabrikan ponsel dunia.

Poni yang dimaksud adalah gap kecil yang menyisa di bagian atas ponsel pintar. Konsep ini dipopulerkan iPhone X, yang disediakan memang untuk menyimpan beragam sensor canggih berikut dengan kamera depan.

Pada awal kemunculannya konsep poni ini memang sempat dipandang aneh khususnya oleh pesaing pabrikan ponsel berlogo apel itu, seperti Samsung misalnya yang secara terang-terangan menyindir konsep poni tesebut dengan ungkapan, noda di ujung atas layar yang sangat mengganggu penampilan.

Namun nyatanya tidak semua vendor beranggapan demikian, adanya poni di ujung atas layar justru dilihat dari sisi kebutuhan yang memang musti dihadirkan untuk mencapai konsep ponsel berlayar luas super maksimal.

Asus ZenFone 5 merupakan salah satu pengusung konsep poni serupa iPhone X. Sejak awal kemunculannya smartphone ini digadang-gadang sebagai kembaran ponselhigh-endtersebut. Pertama kali muncul di ajangMobile World Congress (MWC) konsep poni yang terpasang rapih itu langsung menjadi sorotan, hanya saja dari segi bentuk poni ZenFone 5 lebih kecil ketimbang kompetitornya, dan secara fungsi tetap sama yakni menjadi rumah berbagai komponen penting, di antaranyaproximityataulight sensor,LED indicator, receiver,dan tentu saja kamera depan.

Sedangkan dari sisi layar, ZenFone 5 lebih besar yaitu mengusung IPS LCD berukuran 6,2 inci dengan resolusi Full HD+ 2.246 x 1.080 pixel dengan kerapatan piksel 402 ppi. Kendati demikian smartphone ini memiliki bodi yang cukup tipis dengan dimensi 153 x 75,5 x 7,9mm dan berat 155 gram. Sedangkan persamaannya dengan iPhone X ialah sama-sama memiliki layar penuh dengan kemampuanface unlock.

Bagian layar memang salah satu daya tarik terkuat dari posel ini. Layarnya jernih dan bersih, alhasil saat menikmati konten seperti membaca atau menonton film misalnya terasa nyaman.

Balutan kaca pada bodi ZenFone 5 kian mempermanis penampilan, sayangnya bahan kaca membuat ponsel ini mudah kusam karena menempelnya debu, ditambah bahan kaca licin saat digenggam, jadi disarankan agar segera melengkapinya dengan casing untuk memperkuat genggaman Anda.

Lalu dari segi performa ZenFone 5 termasuk paling gahar dikelasnya, bahkan tak kalah dengan saudara kembarnya meski dibanderol berkisar 4,3 juta rupiah. Ponsel ini dilengkapi dengan chip Snapdragon 636, RAM 4 GB dan media penyimpanan 64 GB. Sedangkan untuk versi ZenFone 5Z dibekali chip kelas atas Snapdragon 845 dengan RAM 6/8 GB dan media penyimpanan 128/256 GB, dengan harga jual mulai 6,5 juta rupiah.

Cermati Pesaingnya

Poni canggih yang tersemat beragam sensor canggih yang dipopulerkan iPhone X nyatanya mulai diadopsi berbagai vendor, kecuali Samsung. Simak beberapa ponsel yang mengusung konsep poni terbaru berikut ini.

1.Vivo V9

V9 dibekali chipset Qualcomm Snapdragon 626 SoC yang merupakan prosesor octa-core pada 2.2GHz. Ponsel ini memiliki 4GB RAM dan 64GB penyimpanan internal. Fitur lain dari Vivo V9 yaitu Face Unlock untuk membuka kunci aplikasi menggunakan pengenalan wajah. Ponsel dual-sim ini mengusung layar IPS 6,3 inci dengan resolusi 1080x2280 piksel dengan aspek rasio 9:19. Pada bagian kamera, Vivo membekali kamera depan sebesar 24 MP. Sedangkan kamera belakang merupakan kombinasi dari dual-camera 13 MP + 2 MP yang dapat menghasilkan foto bokeh (background blur) dengan instan. Untuk harga jual ponsel ini sekitar 3,8 jutaan rupiah.

2.Huawei P20 Pro

Huawei meluncurkan ponsel flagship dengan layar poni bernama Huawei P20 Pro. Sepesifikasi ponsel seharga 11 jutaan rupiah ini sangat mewah yaitu menggunakan chipset Huawei 970 Kirin, RAM 6GB, baterai 4.000 mAh, dan memori 128GB. Kemudian pada bagian kamera dibekali tiga kamera belakang 40 MP, 20 MP, dan 8 MP, serta kamera selfie 24 MP.Ponsel ini kedap air dan tahan debu dengan sertifikasi IP67.

3.LG G7 ThinQ

Ponsel ini memiliki bentang layar 6,1 inchi dengan resolusi QHD+ 3,120 x 1,440 pixel Super Bright Display dan rasio layar 19.5:9dengan tepian bagian bawah 50 persen lebih ramping daripada seri terdahulunya, G6. Dapur pacu G7 ThinQ dibekali chipset Qualcomm Snapdragon 845 dengan dua varian RAM dan memori internal: 4 GB/64 GB dan 6 GB/128 GB. Ponsel mengandalkan sistem operasi Android 8.0 Oreo dan baterai kapasitas 3000 mAh. Yang menarik dari ponsel ini poni di atas layar bisa disembunyikan melalui pengaturan, harga jual sekitar 11 jutaan rupiah.

Eforia Piala Dunia di Era Digital

Piala Dunia 2018 akan menjadi piala dunia seluler. Masyarakat akan lebih banyak mengonsumsi piala dunia melalui ponsel mereka dibandingkan dengan sebelumnya, terutama melalui aplikasi.

Aplikasi berbasis layanan akan mengalami peningkatan yang sangat besar dari Piala Dunia, pemakaianlive streamingakan meningkat secara drastis, dan aplikasi transportasi online dan aplikasi pengiriman akan menjadi primadona selama piala dunia.

Berdasarkan laporan App Annie, sebanyak 80 persen pengguna mengatakan, mereka menggunakan tablet dan smartphone untuk mencari status pemain dan untuk memutar ulang video penting. Kondisi ini dikenal sebagai fenomenasecond screening. "Piala Dunia 2014 di Brazil ditandai media social (medsos), sementara Piala Dunia 2018 di Rusia akan ditandai seluler. Smartphone akan menjadi panggung utama di Piala Dunia kali ini," tulis App Annie dalam laporannya bertajuk 'The App Marketer's Guide to the World Cup'.

Pihak App Annie menceritakan setiap gelaran Piala Dunia menandai era baru konsumsi acara langsung (live) di seluruh dunia. Piala Dunia 2014 di Brasil ditandai maraknya penggunaan medsos. Sedangkan untuk Piala Dunia 2018, diprediksi akan lebih banyak ditandai penggunaan seluler.

Selain itu akseslive streamingacara olah raga akan meningkat dua kali lipat dibandingkan pada 2014. Sebanyak 30 persen pendukung tim, melakukan streaming acara olah raga pada perangkat seluler.

Laporan ini juga menyebutkan, pengguna seluler rata-rata menghabiskan hampir 3 jam sehari untuk membuka aplikasi pada 2017. Angka ini, bahkan lebih tinggi pada pasar negara berkembang seperti Indonesia dan Meksiko.

Dalam ajang Piala Dunia 2014, aplikasi resmi FIFA telah diunduh sebanyak 18 juta kali. Selain itu, 280 juta orang telah dijangkau secara online dengan konten khusus Piala Dunia atau sekitar 9,6 persen dari total populasi online pada tahun tersebut. Angka ini, diharapkan akan meningkat dua kali lipat pada tahun ini.

ima/R-1

Komentar

Komentar
()

Top