Semua Orang Bisa Triathlon
Fitri juga mengalami rasa dan menyadari emosinya mulai kacau, wanita yang juga menekuni profesi sebagai guru yoga kemudian mengajak dirinya untuk lebih konsentrasi. "Saya harus percaya diri tidak terpengaruh kiri dan kanan," ujar dia. Setelah mampu menguasai diri dan mengatasi ketakutan, race atau perlombaan renang dapat dilalui dengan lancar.
Usai mencapai garis finish, ia langsung bertekad untuk mengikuti ajang triathlon lainnya. Bahkan, tahun lalu, tanpa pikir panjang, ia langsung mendaftarkan diri untuk turut dalam Sungailiat Triathlon 2018 lalu diikuti Bali Internasional Triathlon pada 2018. Perempuan yang kerap ikut marathon dan half marathon ini mengungkap adrenalin saat memasuki garis finish merupakan pengalaman yang membuat dirinya ketagihan. Pengalaman serupa dirasakan Martha Adwityasti, 37, Sales Manager Puma, saat pertamakali mengikuti triathlon dalam ajang yang sama.
Ajang tiga olah raga yang dilakukan secara bersamaan tak pelak membuatnya sedikit khawatir. "Ketakutan-ketakutan itu pasti ada karena baru pertama kali," ujar dia yang menganggap tantangan triathlon adalah mengalahkan ketakutan diri sendiri. Tak dipungkiri, ketakutan menghantui selama perlombaan.
"Deg-degannya takut ketinggalan sama tata caranya," ujar dia. Selain itu, ia khawatir tenaga yang dimilikinya tidak mencukupi untuk melakukan tiga cabang olah raga. Untuk itu, Martha tidak memiliki target waktu khusus untuk trilathlon perdananya. "Berenang yang penting finish, sepeda yang penting finish, lari juga gitu," ujar dia. Nyatanya triathlon tidak membuatnya kapok.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya