Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semoga Tidak Terjadi di Indonesia! Covid-19 Masih Horor di Tiongkok, Kini Shanghai Akan Terapkan Lockdown Lagi dan Wajibkan Warga Tes Covid-19

Foto : Reuters

Situasi Covid-19 di Shanghai, Tiongkok

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah kota Shanghai, Tiongkok akan menerapkan lockdown kembali untuk menggelar tes Covid-19 massal pada akhir pekan ini. Padahal, Shanghai baru saja mencabut kebijakan tersebut 10 hari lalu usai 2 bulan dilockdown.

Keputusan itu memancing keresahan penduduk dan meningkatkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap bisnis.

Dilansir dari Reuters, Pihak berwenang telah memerintahkan pengujian PCR untuk semua penduduk di 14 dari 16 distrik di Shanghai selama akhir pekan. Sementara, lima distrik mengatakan warga tidak akan diizinkan meninggalkan rumah saat pengujian dilakukan. Pemberitahuan yang dikeluarkan oleh distrik Changning menggambarkan persyaratan tinggal di rumah sebagai "manajemen tertutup" dari komunitas yang dijadikan sampel.

Pengujian tersebut sebagai upaya untuk mencegah wabah agar tidak meluas setelah menemukan tiga kasus infeksi di sebuah salon kecantikan. Adapun, ketakutan terbaru memicu serbuan ke toko kelontong dan platform online untuk membeli makanan, lantaran khawatir lockdown akan diterapkan lebih lama, usai penguncian terakhir dicabut pada 1 Juni.

Beberapa daerah tetap tertutup atau dengan cepat kembali dikunci karena infeksi dan kontak dekat mereka.

Sementara itu, Presiden Xi Jinping telah menggandakan kebijakan nol-Covid yang menurut pihak berwenang diperlukan untuk melindungi orang tua dan sistem medis, bahkan ketika negara-negara lain mencoba untuk hidup dengan virus.

Putaran pengujian massal terbaru datang di atas persyaratan pengujian yang sudah berat yang diperkenalkan Shanghai untuk 25 juta penduduknya setelah melonggarkan penguncian sebelumnya.

Penduduk harus membuktikan bahwa mereka telah diuji dalam 72 jam terakhir untuk memasuki area seperti mal dan kantor atau bahkan untuk menggunakan kereta bawah tanah dan bus. Banyak yang menjadi frustrasi dengan prospek antrian berjam-jam untuk pengujian.

Sementara itu, Beijing pada Kamis menutup tempat hiburan dan internet di dua distrik terbesar di ibu kota setelah melacak kasus ke beberapa bar.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top