![Seminggu Terakhir Tidak Ditemukan Tawuran di Depok](https://koran-jakarta.com/images/article/phpgp8gib_resized.jpg)
Seminggu Terakhir Tidak Ditemukan Tawuran di Depok
![Seminggu Terakhir Tidak Ditemukan Tawuran di Depok](https://koran-jakarta.com/images/article/phpgp8gib_resized.jpg)
DEPOK - Peristiwa polisi tembak polisi hingga tewas di Polsek Cimanggis Depok Jawa Barat, Kamis (25/7), dipastikan bermula dari upaya pelaku membebaskan tersangka tawuran pelajar yang membawa celurit.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono, mengatakan peristiwa penembakan Bripka Rachmat Effendi oleh Brigadir Rangga Tianto memang dipicu masalah pelaku tawuran, yaitu FZ.
Argo mengatakan Bripka Rahmat yang merupakan anggota Samsat Polda Metro Jaya mengamankan FZ beserta barang bukti berupa celurit ke Polsek Cimanggis. Menurut Argo, Bripka Rahmat Efendy tewas karena ditembak tujuh kali karena menolak permintaan Rangga untuk membebaskan FZ.
"Dia (Rangga) lalu menembak Bripka RE sebanyak tujuh kali tembakan pada bagian dada, leher, paha, dan perut," ungkap Argo.
Berdasar penelusuran Koran Jakarta, FZ ditangkap karena diduga sebagai pelaku tawuran dan terbukti membawa senjata tajam. Ketua RT 004 RW 003 Tapos, Depok, Sadikin, mengatakan sebelum penembakan itu, sempat terjadi tawuran di Lapangan Sanca, Tapos, Depok. Sadikin tahu tentang tawuran tersebut dari informasi warganya.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya