Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Paparan Kinerja

Semester I, BNI Bukukan Laba Rp7,44 Triliun

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

PAPARKAN KINERJA - Direktur Utama BNI Achmad Baiquni (tiga kanan) bersama jajaran direksi berfoto bersama sebelum melakukan paparan kinerja perseroan di Jakarta, Rabu (18/7). Pada Semester I-2018, BNI membukukan pertumbuhan laba bersih 16 persen dari periode sama tahun lalu menjadi 7, 44 trilliun rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk meraih laba bersih 7,44 triliun rupiah atau tumbuh 16,0 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 6,41 triliun rupiah. Pertumbuhan laba bersih tersebut didorong oleh kuatnya pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih (NII) BNI serta perbaikan kualitas aset.

"BNI optimistis kinerja baik yang dicapai pada paruh pertama tahun 2018 tersebut akan tetap meningkat pada Semester II," kata Direktur Direktur Bisnis Ritel BNI Tambok P Setyawati saat memaparkan kinerja keuangan perseroan di Jakarta, Rabu (18/7).

Menurut Tambok, perseroan mencatat Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 13,5 persen yang didominasi oleh dana murah (CASA) dengan komposis mencapai 63,8 persen dari total dana yang terhimpun. "Ruang untuk menyalurkan kredit pun masih terbuka lebar, ditandai dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang mencapai 87,3 persen.

Kondisi itu memberikan keyakinan bahwa BNI mempunyai likuiditas yang baik dan ruang yang cukup untuk melanjutkan ekspansi kredit pada semester II tahun 2018," kata Tambok. Pada kesempatan yang sama hadir juga Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dan jajaran direksi BNI lainnya.

Baca Juga :
Beras Makin Mahal

Korporasi Swasta

Dari sisi aktiva produktif, bank tersebut ada mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 45,6 triliun atau sebesar 11,1 persen yoy dari posisi 412,18 triliun rupiah pada semester I Tahun 2017 menjadi 457,81 triliun rupiah pada Semester I Tahun 2018.

Pertumbuhan tersebut dikontribusi oleh kredit korporasi swasta yang meningkat 11,6 persen yoy, terutama dikontribusi oleh industri manufaktur, transportasi, dan komunikasi, konstruksi, dan perdagangan. Sementara kredit kepada BUMN tumbuh 8,6 persen yoy. Kredit Segmen kecil juga mencatatkan pertumbuhan yang baik yaitu 14,0 persen yoy.

Sementara untuk kredit Segmen Medium, BNI menjaga pada pertumbuhan yaitu 8,5 persen yoy. "Payroll loan masih menjadi prioritas BNI menumbuhkan segmen konsumer sebesar 50,8 persen yoy," katanya. Demikian juga dengan Kartu Kredit dan BNI Griya (Kredit Pemilikan Properti) juga mencatatkan pertumbuhan yang membaik, masing-masing sebesar 5,5 persen dan 8,2 persen yoy," katanya.

Untuk mendukung ekspansi Kredit, pada Semester I tahun 2018, DPK tercatat tumbuh sebesar 13,5 persen dari 463,86 triliun rupiah pada Semester I Tahun 2017 menjadi 526,48 triliun rupiah. Dalam upaya menghimpun dana murah, BNI terus meningkatkan hubungan baik dengan institusi-institusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pemerintah, serta mengembangkan layanan digital banking.

Keberhasilan dalam upaya ini dapat dibuktikan dengan penambahan jumlah rekening sebesar kurang lebih 11,1 juta dari 27,9 juta rekening pada Semester I tahun 2017 menjadi 39,0 juta rekening pada Semester I tahun 2018.

bud/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top