Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semen Indonesia dan 31 BUMN Gelar Pelatihan Bisnis Terapan Bangun Kemandirian Pesantren dan Keterampilan Santri

Foto : KORAN JAKARTA/ISTIMEWA

Menteri BUMN, Erick Thohir (kedua dari kiri) didampingi Direktur SDM dan Umum SIG, Agung Wiharto (ketiga dari kiri) secara simbolis menyerahkan bantuan alat pembelajaran kepada ustadz M. Zaenal Arifin dalam kegiatan Program Kolaborasi TJSL BUMN, Pelatihan Bisnis Terapan (Vokasi) di Pondok Pesantren Qomaruddin, Kecamatan Bungah, Gresik, Jawa Timur (10/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah terus mendorong program yang bisa menjadi pondasi, secara bersama menjaga pertumbuhan ekonomi, tidak mungkin negara maju tetapi rakyatnya tidak makmur. Karena itu, Kementerian BUMN terus memperbaiki diri, mentransformasi dan hasilnya sudah ada.

"BUMN yang dulu untung 13 triliun, setelah 2 tahun, para direksi, komisaris dan seluruh yang ada di Kementerian BUMN berupaya bersih diri, bekerja secara transparan, profesional, hasilnya kini untung BUMN mencapai 126 triliun," kata Erick Thohir.

Menurutnya, keuntungan itu tentunya diberikan kepada negara agar dapat terus menggelar program yang prorakyat seperti vaksin gratis saat Covid, pengobatan gratis, subsidi BBM. "Kami di pemerintah memastikan hadir ketika rakyat membutuhkan, karena itu BUMN terus menyehatkan diri supaya memberi kontribusi kepada negara tetapi tidak lupa terus merajut ekonomi kerakyatan seperti ekonomi keumatan, juga membuka lapangan kerja dan meningkatkan pendidikan umat supaya bisa lebih baik dan menjadi SDM nomor satu," ujar Erick.

Pada acara ini juga, SIG bersama 31 BUMN memberikan bantuan program ToT Pesantrenpreuneur berupa 52 alat pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk 26 pesantren di Jawa Timur dan memberikan santunan kepada 31 anak yatim dan 5 anak disabilitas.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : henri pelupessy

Komentar

Komentar
()

Top