Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semakin Memanas! Presiden Prancis Emmanuel Macron Sebut Larangan Jilbab Le Pen Memicu Perang Saudara

Foto : Ludovic Marin via AP

Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam Debat Televisi di La Plaine-Saint-Denis.

A   A   A   Pengaturan Font

Le Pen mengatakan kepresidenan Macron telah membuat Prancis terpecah. Dia berulang kali merujuk pada apa yang disebut gerakan protes "rompi kuning" yang mengguncang pemerintahannya sebelum pandemi Covid-19 dan demonstrasi kekerasan yang terjadi selama berbulan-bulan terhadap kebijakan ekonomi Macron.

"Prancis perlu disatukan kembali," kata Le Pen.

Debat terakhir itu selesai dengan pertanyaan besar dalam politik dan karakter kedua kandidat yang harus kembali bersaing untuk menjadi Presiden Prancis, lima tahun setelah Macron dengan mudah mengalahkan Le Pen pada 2017.

Macron unggul lebih dulu pada putaran pertama 10 April. Tetapi Le Pen, telah secara signifikan mempersempit kesenjangan dukungan publik dibandingkan dengan jumlah suara yang dia peroleh pada Pemilu 2017. Kala itu dia kalah dengan 34 persen suara, jauh tertinggal dari perolehan suara Macron sebesar 66 persen.

Jajak pendapat seperti yang dikutip AP menunjukkan Macron, memiliki keunggulan yang meningkat atas Le Pen. Namun, perolehan suara keduanya diperkirakan akan lebih dekat daripada lima tahun yang lalu.
Halaman Selanjutnya....


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top