Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semakin Bersitegang! Juru Bicara Kremlin Ungkap Rusia Tidak Akan Pernah Mempercayai Sejumlah Negara Ini Lagi, Ada Apa?

Foto : AP

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

A   A   A   Pengaturan Font

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Senin (20/6) bahwa Rusia "tidak akan pernah mempercayai (Barat) lagi." Di tengah upaya Barat untuk memberlakukan isolasi terhadap Rusia akibat invasi ke Ukraina, Peskov bukan satu-satunya pejabat tinggi Rusia yang mengesampingkan peluang kembalinya hubungan normal.

Kepada NBC News dirinya memberitahu bahwa konflik Ukraina akan menjadi krisis panjang dan kemungkinan hubungan Rusia dan Barat selamanya akan tetap dingin.

NBC News menuturkan Peskov turut menyatakan nasib dua warga negara Amerika Serikat (AS) yang ditangkap setelah sebelumnya berjuang untuk Ukraina di Donbass akan ditentukan melalui putusan pengadilan.

Dikutip dari Russia Today, pengadilan Republik Rakyat Donetsk di Donetsk menemukan tiga pejuang asing bersalah karena berusaha merebut kekuasaan dengan paksa dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka, pada awal bulan ini. Dua di antaranya merupakan warga negara Inggris, sementara seorang lainnya merupakan warga Maroko. Sejauh ini, mereka telah mengajukan banding atas putusan tersebut.

Peskov bukanlah pejabat Rusia pertama yang menolak kembalinya diplomasi dengan dengan Barat. Mantan presiden Rusia dan wakil ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia saat ini, Dmitry Medvedev, pada hari yang sama, menyatakan bahwa Moskow seharusnya tidak mendorong perpanjangan perjanjian pengurangan senjata nuklir dengan Washington.

"Kami tidak memiliki hubungan apa pun dengan AS saat ini. Mereka berada di nol derajat Kelvin. Dan kita tidak boleh mencairkannya untuk saat ini," tulis Medvedev di media sosial.

"Biarkan mereka datang atau merangkak dan memohon untuk itu. Dan mereka harus menghargainya sebagai tindakan yang sangat murah hati," tambahnya.

Negara-negara Barat telah menyalurkan bantuan militer puluhan miliar dolar ke Ukraina, setelah Rusia memulai invasinya pada akhir Februari. Mereka juga menargetkan Rusia dengan sanksi ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya, yang berdampak cukup besar bagi ekonomi mereka sendiri.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pekan lalu bahwa tatanan dunia telah berubah secara mendasar, dengan sistem lama yang didominasi AS tidak akan pernah kembali. Hal ini disampaikan di tengah pengusiran diplomat dan penangguhan hubungan perjalanan antara Rusia dan Barat.

"Adalah kesalahan untuk menyarankan bahwa masa-masa perubahan yang bergejolak dapat ditunggu dan semuanya akan kembali normal; bahwa semuanya akan seperti apa adanya. Tidak akan," katanya saat berpidato di Forum Ekonomi Internasional Saint Petersburg (SPIEF).


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top