Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Seleksi Dana Abadi Kebudayaan Harus Ketat

Foto : mar'up

Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Restu Gunawan

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Proses seleksi penerima Dana Abadi Kebudayaan atau Dana Indonesiana harus ketat. Ada tim komite yang secara khusus menilai proposal masuk. Demikian disampaikan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Restu Gunawan, dalam acara Silaturahmi Merdeka Belajar, di Jakarta, Kamis (7/4).

"Ada seleksi. Seleksinya harus ketat. Kita serahkan ke komite. Penerima harus berkualitas," ujarnya. Dia mengharapkan, seniman dan budayawan yang ingin mengakses Dana Indonesiana harus memiliki ide, gagasan, dan inovasi.

Dia memastikan, Direktorat Jenderal Kebudayaan tidak ikut campur dalam pemilihan penerima Dana Indonesiana. Menurutnya, seleksi sangat penting mengingat sumber daya terbatas. "Kadang-kadang kita hanya memerlukan 200 proposal, tapi yang mengajukan hampir 4.000. Jadi harus ketat. Kemungkinan mendapatkannya bisa gampang, bisa tidak," jelasnya.

Lebih jauh, Restu menekankan,Dana Abadi Kebudayaan merupakan amanah Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Menurutnya, selain pemerintah pusat, pemerintah daerah juga menyediakan dana perwalian untuk kebudayaan.

"Kalau pemerintah pusat ada, pemerintah daerah juga ada. Ini bisa menggerakkan budaya baik daerah maupun pusat," ucapnya. Restu menerangkan, Dana Indonesia fleksibel dan mampu menjawab kebutuhan seniman untuk menggelar kegiatan lintas tahun. Selain itu, akses untuk mendapatkan dana semakin besar.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top