![Selalu Andalkan Utang](https://koran-jakarta.com/images/article/php71bexc_resized.jpg)
Selalu Andalkan Utang
![Selalu Andalkan Utang](https://koran-jakarta.com/images/article/php71bexc_resized.jpg)
Untuk menutup defisit anggaran sebesar 397,2 triliun rupiah, pemerintah menargetkan pembiayaan utang sebesar 461,3 triliun rupiah atau meningkat dari target pembiayaan dalam APBN sebesar 384,7 triliun rupiah. Lagi-lagi, pemerintah masih mengandalkan utang untuk manambal defisit itu. Padahal hingga Mei 2017, utang pemerintah telah mencapai 3.672,33 triliun rupiah.
Artinya, utang pemerintah akan terus bertambah selama pengelolaan anggaran tetap defisit. Peningkatan defisit APBN berdampak pada meningkatnya kebutuhan pembiayaan atau utang pemerintah. Padahal, biaya untuk menerbitkan utang pada semester kedua diproyeksi akan meningkat seiring dengan rencana Bank Sentral AS, The Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuannya.
Dengan kata lain, kalau pemerintah terlalu banyak menerbitkan utang juga dikhawatirkan dapat menimbulkan crowding out atau perebutan dana di pasar dengan perbankan. Kondisi tersebut dapat membuat perbankan kesulitan likuiditas dan memilih untuk menaikkan bunganya. Pemerintah sebaiknya tak mengerek defisit APBN.
Pasalnya, pemerintah perlu memperhatikan jumlah utang Indonesia dan porsinya terhadap PDB. Memang, rasio masih terjaga, investor juga masih percaya dengan surat utang negara. Tapi, jangan sampai membuang-buang uang dari utang. Dibanding menaikkan defisit APBN, pemerintah sebaiknya memangkas belanja negara berdasarkan realisasi belanja.
Lebih dari itu, pemerintah juga sebaiknya memprioritaskan penerimaan dari dalam negeri. Di sinilah peran sektor produktif, seperti ekspor agar ditingkatkan lagi. Target pasar baru harus dibuka demi mendapatkan devisa.
Komentar
()Muat lainnya