Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Selain Menantang Putin Duel, Elon Musk Lakukan Ini untuk Ukraina dalam Perang Lawan Rusia

Foto : DW

Satelit seperti Starlink telah digunakan untuk mengumpulkan informasi bagi kawasan yang dilanda konflik.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Satelit milik Elon Musk menghubungkan Ukraina dengan internet. Starlink sesungguhnya lahir sebagai sebuah program sipil - namun militer Ukraina bisa juga menggunakannya untuk memandu drone dan menyerang tank-tank Rusia.

Media Jerman DW melaporkan, Minggu (27/3), tak lama setelah invasi Rusia, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov meminta pengusaha asal Texas Elon Musk melalui Twitter untuk mengaktivasi satelit-satelit Starlink untuk digunakan di Ukraina. Miliarder itu menjawab: "Layanan Starlink saat ini aktif di Ukraina. Lebih banyak lagi terminal sedang dalam perjalanan".

Segera setelah itu, sejumlah terminal dan baterai dengan daya penuh tiba di Ukraina. Yang lain menyusul. Fedorov mencuit lagi mengekspresikan rasa terima kasihnya: "Starlink sudah tiba. Terima kasih, @elonmusk."

Tanpa rahasia, tanpa debat panjang, tanpa pengawasan dari pemerintah atau parlemen: hanya sebuah kesepakatan publik antara seorang politisi yang negaranya sedang diserang dengan seorang miliarder yang menantang duel agresor Presiden Rusia Vladimir Putin. Apa yang semula terlihat seperti seorang PR kini tampaknya memainkan peranan penting dalam pertahanan Ukraina.

Ciptakan Target

Media Inggris melaporkan, militer Ukraina berhasil menggunakan Starlink untuk melakukan serangan drone ke tank-tank dan lokasi Rusia. The Telegraph melaporkan, Starlink memiliki arti penting bagi militer di wilayah-wilayah di mana infrastrukturnya lemah dan tidak ada koneksi internet.

Menurut The Telegraph, unit pengintaian udara Aerorozvidka menggunakan Starlink untuk memantau dan mengkoordinasikan pesawat nirawak, memungkinkan tentara menembakkan senjata anti-tank dengan target yang presisi. Hanya angka data sistem yang tinggi yang dapat menyediakan komunikasi stabil yang dibutuhkan,

Seorang petugas unit Aerorozvidka menggambarkan sistem tersebut kepada The Times London. "Kami menggunakan peralatan Starlink dan menghubungkan tim drone dengan tim artileri kami," katanya.

"Jika kami memakai drone dengan visi termal pada malam hari, drone harus terkoneksi melalui Starlink ke tentara artileri dan menciptakan sasaran akuisisi."

The Times melaporkan, tim Aerorozvidka mengoperasikan 300 misi pengumpulan informasi setiap harinya. Serangan kemudian dilancarkan pada malam hari karena beberapa drone dilengkapi dengan kamera termal, jadi tidak mungkin dapat melihat dalam gelap.

Banyak Kemungkinan

Satelit Starlink dimaksudkan untuk menyediakan internet untuk kawasan yang kekurangan persediaan dan jauh dari pusat kota. Potensi penggunaan satelit untuk mendapatkan informasi bagi orang di kawasan di mana internet disensor telah didiskusikan. Namun tak terbayangkan satelit ini akan digunakan di zona perang Eropa di mana salah satu aksi pertama Rusia di awal invasi adalah menargetkan dan menghancurkan infrastruktur listrik dan koneksi internet.

Menurut The Telegraph, Starlink merupakan salah satu aplikasi yang paling popular di Ukraina, memungkinkan lebih dari 100.000 orang untuk tetap bisa memperbarui informasi tentang yang terjadi dalam perang serta tetap terhubung dengan dunia luar.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggunakan satelit Starlink untuk menyampaikan pidato kepada rakyatnya dan kepada parlemen di seluruh dunia. Terlepas dari penggunaan militer, Starlink telah menjadi vital bagi warga Ukraina, baik untuk mendapatkan dukungan dari dunia luas maupun mempertahankan perlawanan rakyat.

Jadi Target Rusia?

Saat Rusia terus menghancurkan infrastruktur Ukraina termasuk listrik dan internet, koneksi internet menjadi semakin penting dalam minggu-minggu ke depan.

Tentu saja ini berarti penerimaan Starlink yang tidak terlalu dikenal orang akan menjadi target bagi pasukan Rusia.

Bahaya terbesarnya adalah penerimaan peralatan dapat diidentifikasi lokasinya saat beroperasi. Sesaat setelah terminal pertama dikirim pada awal Maret lalu, Musk mencuit: "Nyalakan Starlink hanya saat diperlukan dan tempatkan antena sejauh mungkin dari orang-orang."

Untuk menargetkan serangan, ternyata Rusia juga menggunakan transmiter penganggu untuk memblokir akses internet dari luar angkasa. Namun SpaceX mengatakan sudah punya solusi: Musk mencuit, perangkat lunak yang baru bisa mengurangi konsumsi daya dan dapat menganggu transmiter.

Dukungan Musk terhadap Ukraina dianggap Kremlin sebuah agresi. Dmitry Olegovich Rogozin, kepala agensi ruang angkasa Rusia Roskosmos menyebut aktivitas Starlink sebagai gangguan. "Ketika Rusia mengimplementasikan kepentingan nasional tertingginya di wilayah Ukraina, Elon Musk muncul dengan Starlinknya yang sebelumnya dinyatakan sebagai murni sipil," katanya di media Rusia RT.

Namun Musk merespons seperti biasa, singkat: "Internet sipil Ukraina mengalami penghentian yang aneh - mungkinkah karena cuaca buruk? - Jadi, SpaceX membantu memperbaikinya," cuitnya.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top