Sel Punca Milik Orang Lain Pun Bisa Membantu
Bertrand Might yang baru berusia dua tahun, adalah salah satu contoh anak yang menerima infus sel darah tali pusatnya (umbilical cord blood) sendiri. Ia harus menjalani itu karena menderita suatu gangguan yang mempengaruhi kemampuan otaknya.
Bertrand Might yang baru berusia dua tahun, adalah salah satu contoh anak yang menerima infus sel darah tali pusatnya (umbilical cord blood) sendiri. Ia harus menjalani itu karena menderita suatu gangguan yang mempengaruhi kemampuan otaknya.
"Dia menderita suatu kondisi yang mempengaruhi otaknya," kata Matthew Might, ayah Bertrand dan Direktur Hugh Kaul Precision Medicine Institute di University of Alabama, Birmingham, seperti dikutipBBC.
Kondisi pastinya tidak teridentifikasi sampai lama. Bertrand adalah pasien pertama yang didiagnosis dengan defisiensi NGLY1. Gangguan ini merupakan kelainan neurologis kompleks di mana terdapat defisiensi enzim yang dikenal sebagai N-glikanase 1 (NGLY1).
"Pemikiran kami adalah jika mutasi tidak mempengaruhi darah tali pusatnya, sel punca (stem cell) ini mungkin mulai membantu memperbaiki beberapa kerusakan otak dan menghasilkan versi fungsional dari enzimnya yang hilang," kata Might.
Infus diberikan sebagai bagian dari studi eksperimental oleh Joanne Kurtzberg, profesor pediatri di Universitas Duke pada tahun 2009, menguji dampak infus sel punca pada anak-anak dengan kondisi yang berdampak pada otak.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya