
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang Akan Terapkan Eco-Learning Activities
Sekolah Terpadu Sedaya Bintang yang perdana di kawasan Summarecon Bandung. Sekolah tersebut akan menerapkan Eco-Learning Activities.
Foto: ilustrasi istimewaJAKARTA - Executive Director unit Edukasi PT Summarecon Agung Tbk, Aida Halim, menyampaikan, pihaknya saat ini telah memulai pembangunan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang yang perdana di kawasan Summarecon Bandung. Sekolah tersebut akan menerapkan Eco-Learning Activities.
“Sekolah Terpadu Sedaya Bintang menerapkan metode pembelajaran mengenai Eco-Learning Activities," ujar Aida, dalam keterangannya, Minggu (1/12).
Dia menjelaskan, Eco-Learning Activities merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Para peserta didik tidak hanya mempelajari materi saja, tapi akan mendapatkan kesempatan untuk mengimplementasikan materi secara langsung.
"Jadi nanti peserta didik mempelajari berbagai aktivitas di lapangan seperti Urban Farming and Plant Nursery, Bird Conservation Lake dan Waste Management Education," jelasnya.
Sebagai informasi, pembangunan Sekolah Terpadu Sedaya Bintang tahap 1 akan rampung pada akhir Mei 2025 sehingga akan bisa memulai kegiatan pendidikan pada tahun ajaran 2025/2026. Untuk tahun ajaran tersebut, pendaftaran dibuka untuk jenjang Kelompok Bermain (KB), Taman kanak-kanak (TK), dan Sekolah Dasar (SD).
Kurikulum Internasional
Aida menuturkan, Kurikulum Sekolah Terpadu Sedaya Bintang menggunakan kurikulum internasional. Khusus tingkat KB dan TK diterapkan metode pembelajaran Learning Corners.
"Dengan metode ini, peserta didik dapat memilih corners sesuai minat dan karakteristik untuk mengembangkan daya berpikir kritis dan pemecahan masalah," katanya.
Dia menyebut, pembelajaran kontekstual yang sesuai dengan karakteristik peserta didik, menggunakan pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics). Pendekatan tersebut penting untuk mengembangkan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas, sebagai bekal di masa depan.
"Metode pembelajaran serta kurikulum yang diberikan sesuai dengan visi untuk mewujudkan sekolah berdasarkan nilai Pancasila dengan standar mutu tinggi melalui pendidikan budi pekerti yang mengacu kepada ajaran Konfusius yang universal," tuturnya.
Aida mengatakan, peserta didik akan mendapatkan pembelajaran bahasa Mandarin dari Native Speaker yang memperkuat penguasaan bahasa secara autentik. Pendekatan ini dipadukan dengan Holistic Education.
"Jadi pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi peserta didik secara seimbang, mencakup potensi intelektual, emosional, fisik, sosial, estetika, dan spiritual," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan
Berita Terkini
-
BNI Siapkan Uang Tunai Rp21T Periode Lebaran 2025, Layanan Perbankan Tetap Aman di Musim Liburan
-
Kalahkan Nets, Cavaliers Raih Kemenangan ke-15 Beruntun
-
Dukung Mudik Lancar, Pertamina Turunkan Harga Avtur, Diskon Tiket Pelita Air, Pelumas hingg Promo Hotel Patra Jasa
-
Atasi PSS Sleman, Persis Solo Menjauh dari Zona Degradasi
-
Jelang Lebaran, Dharma Wanita Kemenperin Gelar Bazar Belanja Murah