![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Sekolah Gunakan E-Rapor Dapat Tambahan Kuota SNBP
Ketua Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SNPMB) 2025, Eduart Wolok dalam siaran Konferensi Pers SNPMB 2025, di Jakarta, Jumat (13/12)
Foto: tangkapan layar Muhamad MarupJAKARTA - Ketua Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru Perguruan Tinggi Negeri (SNPMB) 2025, Eduart Wolok, mengatakan, sekolah yang menggunakan E-Rapor akan mendapat tambahan kuota Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. SNBP sendiri merupakan salah satu jalur seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
"Terdapat juga kebijakan baru berupa penambahan kuota siswa eligible bagi sekolah yang menggunakan sistem e-rapor pada saat pengisian Pangkalan Data Sekolah Siswa (PDSS)," ujar Eduart, dalam siaran Konferensi Pers SNPMB 2025, di Jakarta, Jumat (13/12).
Dia menjelaskan, sekolah yang menggunakan E-Rapor akan mendapat tambahan kuota siswa eligible sebanyak 5 persen. Tim panitia akan memberikan tambahan kuota siswa eligible sebesar 5 persen untuk masing-masing sekolah sesuai dengan akreditasinya jika memakai e-rapor dalam proses pengisian PDSS tersebut.
"Jika semua sekolah sudah melakukan e-rapor, maka proses ini bisa lebih cepat untuk mengambil dan menarikkan data karena hanya menunggu yang semester 5 saja," jelasnya.
Sebagai informasi, setiap PTN menetapkan kuota minimum 20 persen untuk jalur SNBP. Proses seleksinya akan dimulai dengan pengisian data nilai rapor siswa oleh pihak sekolah melalui PDSS.
Eduart menuturkan, dengan enambahan kuota 5 persen, maka sekolah dengan akreditasi A, yang awalnya hanya mempunyai kuota 40 persen, bisa naik kuota siswa eligible menjadi 45 persen. Lalu, akreditasi B dari sebelumnya 25 persen, menjadi 30 persen dan akreditasi C menjadi 10 persen.
"Ini bisa menambah kesempatan kepada siswa-siswa kelas akhir untuk mengikuti SNBP," tuturnya.
Perubahan UTBK
Eduart menerangkan, perubahan lain dalam pelaksanaan SNPMB 2025 yaitu jalur Ujian Tes Berbasis Komputer- Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT). Pelaksanaannya akan satu gelombang selama 10 hari, dengan dua sesi per harinya.
"Tahun sebelumnya, ada dua gelombang pelaksanaan UTBK-SNBT," katanya.
Dia mengungkapkan, pelaksanaan UTBK-SNBT 2025 dijadwalkan mulai pada 23 April sampai 3 Mei. Menurutnya, adanya pengubahan itu dilakukan berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tahun sebelumnya.
Saat itu, lanjut Eduart, hanya wilayah di sekitar Jakarta saja yang benar-benar terisi oleh peserta. Sementara di daerah lainnya, satu gelombang saja sudah cukup.
"Karena ini juga disertai dengan peningkatan kapasitas infrastruktur untuk melaksanakan UTBK di daerah yang semakin meningkat sehingga dengan satu hari, dua sesi, lalu kapasitas peserta yang lebih besar, itu dimungkinkan untuk diselesaikan 10 hari," terangnya.
Eduart mengatakan, inovasi juga dilakukan dalam hal pemilihan prodi oleh peserta. Mereka mendapatkan keleluasaan memilih hingga maksimal empat prodi, sesuai dengan potensi dan minatnya pada SNBT.
"Adapun untuk kalangan keluarga tidak mampu dapat mengajukan bantuan biaya pendidikan dengan skema Kartu Indonesia Pintar kuliah. Skema tersebut hanya berlaku untuk pilihan prodi di PTN Kemdiktisaintek. Untuk informasi detail KIP Kuliah bisa dilihat pada laman https://kip-kuliah.kemdikbud.go.id," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Anggota Komisi IX DPR RI Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Kurangi Layanan Kesehatan Warga
- 2 PLN UP3 Kotamobagu Tanam Ratusan Pohon untuk Kelestarian Lingkungan
- 3 Menteri Kebudayaan Fadli Zon Kunjungi Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin
- 4 Belinda Bencic Raih Gelar Pertama
- 5 Warga Kupang Terdampak Longsor Butuh Makanan dan Pakaian
Berita Terkini
-
Populix Luncurkan NeXa, AI Research Assistant Pertama di Indonesia
-
Usai Rampungkan Wamil, Kai EXO Bakal Sapa Fans Lewat Siaran Live
-
Keren, PLN EPI, Keraton Yogyakarta dan Masyarakat Gunungkidul Kembangkan Ekosistem Biomassa
-
Lagu ‘APT’ dari Rose Pecahkan Rekor Baru
-
Terbesar Dalam 15 Tahun Terakhir, PHE Catat Temuan Sumberdaya Kontigen